Rabu 21 Dec 2011 17:44 WIB

Kualitas Ajar Bahasa Inggris di SMP tak Memuaskan

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengakui pengajaran Bahasa Inggris di SMP belum memuaskan, sehingga para lulusannya belum memenuhi tuntutan yang diharapkan.

Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud, Didik Hariyadi, mengatakan banyak siswa yang belum mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dengan bagus, meskipun mereka telah mempelajari mata pelajaran tersebut dalam beberapa tahun.

"Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD sudah ada sejak 10 tahun lalu akan tetapi belum ada keberhasilan. Oleh karena itu perlu ada optimalisasi proses belajar mengajar dengan pemanfaatan media untuk integrasi tujuan dan isi pelajaran yang dapat meningkatkan mutu pelajaran,” kata Didik pada Peresmian Media Pembelajaran berbasis TIK dalam Bentuk Portal Berbasis Web dan Software Laboratorium Bahasa Inggris, Rabu (21/12).

Didik menilai, gagalnya proses pembelajaran ini terjadi karena guru dan metodologinya lebih banyak memberikan pengetahuan daripada pelatihan. Pada kurikulum 2004 pendekatan pengajaran bahasa Inggris diarahkan agar bahasa dipelajari sebagai alat komunikasi dan bukan sekedar suatu transfer ilmu.

"Namun, standar baku mutu kompetensi bahasa Inggris yakni Mendengar, Menulis, Membaca dan Berbicara tetap perlu diperhatikan," kata Didik

Maka dari itu Kemendikbud akan menyiapkan pengembangan perangkat lunak laboratorium bahasa berbasis komputer untuk siswa SD dan SMP. Perangkat tersebut akan diimplementasikan pada lab bahasa komputer berbentuk jaringan yang tidak membutuhkan adanya model panel yang memudahkan kemudahan dalam pengelolaan materi belajar.

Didik menerangkan, sebelumnya memang banyak perangkat lunak untuk lab bahasa berbasis komputer. Namun tidak berkembang positif karena tidak bersahabat dengan penambahan materi belajar sesuai dengan proses belajar mengajar di kelas.

Pada akhirnya, ujarnya, suasana pembelajaran semakin membosankan. Sekolah pun membutuhkan materi belajar multimedia untuk menarik perhatian siswa.

Ia menyatakan, pembuatan perangkat lunak laboratorum bahasa akan berimbas positif pada sekolah sehingga sekolah tidak perlu mengadakan perangkat lunak yang bervariatif yang akan menyebabkan tertukarnya konten tanpa dibatasi oleh spesifikasi sistem yang berbeda-beda di sekolah. "Kami ingin konten pembelajaran di SMP semakin terbangun," ujarnya.

Selain lab bahasa, Kemendikbud juga menyediakan portal yang akan melayani siswa kelas 7, 8 dan 9 serta guru di ketiga kelas tersebut dan masyarakat yang peduli dengan pendidikan akan berisi konten pembelajaran, permainan, diskusi dan evaluasi dalam bentuk media berbasis web.

Fitur portal juga akan menyediakan fitur penunjang pembelajaran lain seperti publikasi bahan ajar, forum diskusi dan bank soal. Mengenai bank soal, kata dia, dikembangkan dengan kurikulum SMP yang berlaku saat ini. "Mereka dapat mengerjakan secara online. Sehingga siswa dapat mandiri melakukan evaluasi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement