REPUBLIKA.CO.ID, MUARO SIJUNJUNG, SUMATERA BARAT - Sistem pembelajaran di sekolah sangat ditentukan bagi lulus atau tidaknya siswa dalam Ujian Nasional (UN) 2012. "Lulus atau tidaknya siswa dalam Ujian Nasional tergantung bagaimana siswa, pengajar dan kurikulum yang diterapkan di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat, Kabupaten Sijunjung, Efigon, Rabu (15/2).

Dia mengatakan sudah seharusnya siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi UN ini sejak dini. Menurutnya siswa harus bisa menguasai seluruh materi yang diajarkan sejak memasuki sekolah hingga kelas terakhir baik SD, SMP maupun di SMA.

Sehingga dengan demikian katanya, tidak akan menyulitkan saat menghadapi kisi-kisi UN maupun ujian. Namun demikian katanya, kinerja dari pengajar pun harus lebih diperhatikan terutama saat memberikan materi dalam kurikulum pendidikan.

"Materi yang diajarkan harus sesuai dengan yang akan di ujiankan, sehingga siswa lebih fokus untuk mempelajarinya," katanya.

Efigon mengatakan dalam hal ini peranan guru sangatlah penting terutama dalam merumuskan materi. Guru harus bisa memilih materi yang biasa muncul dalam UN dengan berpedoman pada kisi-kisi serta soal pada tahun sebelumnya.

Lebih lanjut katanya ini dilakukan tidak hanya pada waktu ujian semakin dekat, akan tetapi harus dimulai sejak awal kelas. Namun pertimbangannya disesuaikan dengan kurikulum pendidikan yang berlaku.

"Apabila ini dilakukan dengan baik, maka siswa tidak akan menganggap UN itu sesuatu yang menakutkan," tuturnya.

Sementara itu, seperti halnya tahun lalu, pengawas UN 2012 tetaplah guru yang berasal dari SD,SMP, dan SMA se-Kabupaten Sijunjung yang ditempatkan secara acak.

Untuk tim pengawas satuan pendidikan terdiri atas staff pengajar di Universitas Andalas Padang, Universitas Negeri Padang, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Sijunjung.

Ikuti Whatsapp Channel Republika