REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - DPRD Kota Padang Sumatera Barat menilai pendistribusian soal Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas di daerah itu kacau.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Pun Ardi di Padang, Senin mengatakan, hal itu diperoleh setelah melakukan peninjauan lapangan ke beberapa sekolah tempat pelaksanaan ujian tersebut.
"Kita melihat setelah melakukan peninjauan lapangan pada hari pertama UN, ternyata pendistribusian soal di daerah ini terbilang masih kacau, dimana masih ada sekolah yang mendapatkan soal yang berlebih dan juga ada sekolah yang tidak mendapatkan soal," kata Pun.
Hal tersebut dinyatakan anggota Komisi IV DPRD Padang terkait adanya informasi bahwa 18 bundel soal ujian mata pelajaran IPS bagi MAN 03 Kota Padang sempat tidak ditemukan dan dari laporan soal ujian bagi sekolah tersebut malah terselip untuk SMA 03 Padang.
Pihak MAN 03 Padang yang menunggu soal pada Sabtu (14/4) untuk diamankan di Polsek Koto Tangah, tidak mendapatkan 18 bundel soal UN untuk IPS, sehingga kemudian melaporkan ke Dinas Pendidikan daerah itu.
Setelah melapor ke dinas tersebut, dijanjikan soal akan diminta lagi ke Pekanbaru Provinsi Riau dan akan sampai pada Minggu (15/4) sekitar pukul 09.00 WIB, namun soal tersebut baru bisa didapatkan pihak sekolah sekitar pukul 14.00 WIB.
Pun menambahkan, saat tinjauan ke SMA 03 Padang ditanya pada kepala sekolahnya awalnya kepala sekolah membantah. Kemudian diakuinya bahwa ada soal yang berlebih di sekolah tersebut dan kemudian dikembalikan ke Dinas Pendidikan Padang Minggu (15/4), namun proses pengembaliannya itu tidak jelas.
Ia menambahkan, dari pantauan di lapangan itu, harus ada kejelasan bagaimana sebenarnya proses pendistribusian soal sehingga terjadi hal seperti itu.
"Kita dari Komisi IV akan terus melakukan penyelidikan sebagaimana tugas kita sebagai pengawas. Jangan sampai ini mencoreng UN sebab banyak pertanyaan yang mucul dari hal yang terjadi ini," tegasnya.