Senin 23 Apr 2012 09:12 WIB

UGM Ajak Mahasiswa AS Ikut Program KKN

Rep: Ditto Papilanda/ Red: Hazliansyah
Salah satu PTN di Indonesia, UGM.
Salah satu PTN di Indonesia, UGM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Presiden Yudhoyono dan Barack Obama menyatakan komitmennya menjalin kerjasama komprehensif, giliran delagasi pendidikan tinggi kedua negara yang mewujudkan keinginan kedua kepala negara tersebut.

Kepada Universitas Gadjah Mada, Managing Director of Indonesia Education Partnership, Brook Ross menyatakan tertarik mengirim mahasiswa AS untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata di kampus yang terletak di Yogyakarta itu.

Brook Ross memimpin rombongan delegasi pendidikan tinggi AS bertandang ke kampus UGM, pekan lalu. Rombongan kehormatan tersebut disambut langsung oleh Rektor UGM, Sudjarwadi. Tak hanya UGM, 15 kampus juga akan menerima kunjungan kehormatan serupa dengan rencana menciptakan kerjasama bersama 13 kampus di Negeri Paman Sam.

Pertemuan ini difasilitasi oleh Dewan Kerjasama Indonesia-AS untuk Kemitraan Pendidikan Tinggi (Indonesia-US Joint Council on Higher Education Partnership) bekerjasama dengan Indonesia Education Partnerships.

Ketertarikan Brook mengirimkan mahasiswa AS mengikuti KKN UGM, berawal dari Sudjarwadi yang menawarkan sejumlah program unggulan yang bisa diikuti mahasiswa asing di kampusnya. Selain KKN, juga terdapat International Students Summer Program atau yang dikenal dengan DREAM.

Sekertaris Dewan Pendidikan Tinggi, Prof. Nizam pun mendukung usaha UGM untuk mendatangkan lebih banyak mahasiswa asing ke Tanah Air. "Pemerintah Indonesia memang sedang berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa untuk belajar di Amerika, begitu pula meningkatkan jumlah mahasiswa Amerika ke Indonesia, kalau bisa sampai dua kali lipat," ujarnya seperti dikutip dari website UGM.

Brook Ross menyatakan bahwa Dewan Kerjasama Indonesia-Amerika untuk Kemitraan Pendidikan Tinggi berhasil mengandeng 13 kampus di AS untuk bekerjasama dengan kampus di Indonesia baik negeri maupun swasta. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan jumlah pertukaran mahasiswa di kedua belah pihak.

Sebagai buktinya, Brook ikut serta membawa perwakilan sejumlah universitas AS dalam rombongannya. Mereka diantaranya adalah Doran French (Prude University), Jonathan Fink (Portland State University), Garry Gaffield (University of Kentucky), Liz Grobsmith (Northern Arizona University), Joanna Reguiska (Rutgers University), dan Christoper Mathis (South Carolina University).

Upaya untuk memperbanyak jumlah mahasiswa asing di Indonesia semakin besar. Terutama sejak peristiwa serangan 11 September 2001 silam dimana jumlah pertukaran mahasiwa merosot.

"Sebelum peristiwa 9/11 jumlah mahasiswa Amerika ke Indonesia maupun Indonesia ke Amerika masih banyak, tapi sejak peristiwa itu jadi turun drastis. Sekarang tinggal sekitar 7 ribu," jelas Nizam yang juga Guru Besar di Fakultas Teknik UGM.

Dilanjutkan Nizam, dengan kerja sama ini, Indonesia akan fokus memperdalam ilmu dalam bidang science, technology, engineering dan mathematics (STEM). Sementara Amerika fokus pada bidang seni dan budaya.

"Amerika itu, kan bagus di bidang STEM jadi kita dorong mahasiswa belajar kesana. Sementara kita unggul di bidang seni, budaya, dan bidang-bidang humaniora jadi kita ajak dan dorong mahasiswa Amerika ke sini," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement