REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Sekolah-sekolah di Solo, Jawa Tengah, dari jenjang SD hingga SMA/SMK masih kekurangan ratusan guru. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo dari data Januari hingga Juli 2010 mencatat, SD di Solo membutuhkan sekitar 189 guru.
Dalam periode yang sama, SMP dan SMA di Solo secara berurutan kekurangan 43 dan 30 guru. Jumlah guru yang lebih besar dibutuhkan SMK, yakni sekitar 107.
Kepala BKD Solo, Etty Retnowati menjelaskan, kekurangan terutama untuk guru bidang studi di SMP dan SMA/SMK. Dikatakannya, sebagian besar bidang studi yang masih kekurangan tenaga pengajar tersebut merupakan bidang studi khusus seperti seni, karawitan, dan kejuruan lainnya. ''SMK yang paling banyak kekurangan guru untuk bidang kejuruan,'' ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (14/7).
Lebih lanjut Etty menjelaskan, jumlah guru di bidang studi yang kurang tersebut tidak seimbang dengan banyaknya guru di mata pelajaran umum. Di mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, ekonomi, dan lain-lain justru kelebihan guru.
Untuk SMP, ujarnya, kelebihan guru mencapai 109 dengan bidang studi yang berbeda-beda. SMA kelebihan guru mata pelajaran umum sebanyak 34 dan SMK sebanyak 25 guru. ''Untuk SD kelebihan guru tidak dihitung karena belum ada guru bidang studi, kebanyakan guru kelas,'' ujar Etty.
Untuk mengatasi tidak seimbangnya jumlah guru tersebut, Etty memastikan akan dilakukan mutasi. Sekolah yang memiliki kelebihan guru di bidang studi tertentu, ujarnya, akan dipindahkan ke sekolah yang kekurangan guru bidang tersebut. "Mutasi guru menjadi kewenengan Dispora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) yang nantinya dicek dengan data dari BKD. Jadi mutasi bukan karena ada guru bermasalah, tapi lebih karena terkait kebutuhan orang saja," jelassnya
Sementara untuk kekurangan guru yang tidak bisa dipenuhi dengan mutasi, Etty mengungkapkan pihaknya telah mengajukan tambahan formasi ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). “Kita sudah ajukan ke Menpan, tinggal menunggu persetujuan berapa yang akan diterima untuk memenuhi kekurangan guru, “ ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo akan melakukan mutasi besar-besaran pada Agustus mendatang. Walikota Solo, Joko Widodo mengatakan hal ini dilakukan untuk meratakan kualitas pendidikan. Mutasi tersebut, ujarnya, juga dilakukan untuk meningkatkan kinerja para guru. ''Mutasi adalah hal yang biasa. Guru harus menekankan kalau bekerja di sekolah pelosok adalah untuk tugas mendidik,'' tegasnya.