REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Terkait kisruh jalur seleksi mandiri, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) menegaskan akan menarik seluruh calon mahasiswa dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). "Kita putuskan tahun ini ITB seratus persen ikuti aturan Pemerintah," tegas Ahmaloka, Rektor ITB, kepada Republika, Rabu (12/1) kemarin.
Ia menyatakan, tahun ini ITB akan meniadakan seleksi yang hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa ITB atau ujian mandiri. Menurutnya mekanisme jalur masuk ITB berkisar 60 persen undangan dan 40 persen berasal dari SNMPTN tertulis. "Jadi akan seleksi ketat akan kita lihat di SNMPTN melalui jalur undangan," ucapnya.
Pertimbangan tersebut, menurut Ahmaloka, telah dipikirkannya, terutama sejak aturan pemerintah digulirkan. Sehingga subsidi yang ada dari Pemerintah bisa benar-benar sampai ke calon mahasiswa yang memang mendapatkan subsidi. "20 persen untuk anak miskin berprestasi dari kouta 3000 lebih kursi yang ada," tuturnya.
Lanjutnya tidak ada masalah jika ITB meniadakan jalur mandiri. "Kita akan lihat benar-benar kemampuan orang tua sang calon mahasiswa, khusus untuk anggaran ITB, 25 persen berasal dari mahasiswa," ucapnya.
Ketika ditanya jadwal seleksi mandiri yang ada pernah tercantum di website ITB, ia menyatakan itu merupakan konsep lama dan saat ini telah diganti. "Itu konsep lama dan sudah enam bulan yang lalu," paparnya. Ia pun menyatakan meski menghilangkan seleksi mandiri, uang kuliah tetap akan seperti biasa. "Uang masuk dan sebagainya tetap akan seperti biasa," pungkasnya.