REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Universitas Udayana (Unud) dengan didukung sistem pengembangan manajemen modern empat tahun ke depan diharapkan mampu naik peringkat di antara perguruan tinggi negeri di Indonesia maupun di mancanegara.
"Unud kini berada pada posisi 2.835 di dunia dan posisi ke-25 di Indonesia," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unud Prof.Dr.Drh. I Gusti Ngurah Mahardika di Denpasar, Senin (25/2).
Ia merupakan salah seorang anggota paket calon Rektor Unud Gemilang periode 2013--2017 yang terdiri Prof.Ir. I Nyoman Norken, S.U., Ph.D. (Fakultas Teknik), Dr. Anak Agung Ngurah Bagus Dwirandra, S.E., M.Si., Ak. (Fakultas Ekonomi), Prof.Ir. Nyoman Semadi Antara, M.P., Ph.D. (FTP) dan Ir. I Nyoman Arya Thanaya, M.E., Ph.D. (FT).
Unud dalam indikator QS Stars berada pada posisi ke-21 di Indonesia dan 250--300 di Asia. Dengan manajemen modern bisa didorong menjadi peringkat di bawah 1.000 di dunia dan satu digit di Indonesia.
"Isu-isu strategis yang dihadapi oleh Rektor Unud empat tahun ke depan, antara lain, implementasi status Unud sebagai Badan Layanan Umum (BLU), pengelolaan universitas berciri tata kelola yang baik dan strategi menuju universitas berkelas dunia," ujar Prof. Mahardika.
Ia mengatakan bahwa implementasi BLU merupakan daya dorong untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai tersebut. Dengan BLU proporsi sumber biaya dari sumbangan pembinaan pembangunan (SPP) akan menurun.
Sumber pendanaan nonakademik melalui kerja sama, hibah, dan pengembangan unit-unit usaha harus ditingkatkan. Pencapaian itu lebih terjamin jika Unud sepenuhnya menerapkan kemandirian, tranparansi, efisiensi, produktivitas, akuntabilitas, dan jaminan mutu.
Unud menjadi aset publik daerah, nasional, dan internasional. Setiap tahun menerima 4 ribu-5 ribu mahasiswa baru dari Strata 1 (S-1), S-2, S-3, dan spesialis dari seluruh Indonesia dan beberapa negara lain.
Jumlah mahasiswa yang terdaftar setiap tahun 20 ribu-21 ribu, atau sekitar 2 persen dari seluruh mahasiswa yang terdaftar di perguruan tinggi negeri di Tanah Air. Unud sangat kompetitif karena jumlah dosen sekitar 1.600 orang, sebagian besar berpendidikan S-2 dan S-3, 10 persen di antaranya bergelar guru besar.
"Masyarakat adalah stakeholder penting bagi Unud, masyarakat dapat berperan serta sehingga peguruan tinggi negeri tertua di Pulau Dewata itu dapat berperan nyata dalam pembangunan menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat," ujar Prof. Mahardika.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unud Prof.Dr. I Gusti Ngurah Wairocana menjelaskan, dari enam paket calon yang memaparkan visi, misi dan program kerja akan disaring lagi untuk ditetapkan menjadi tiga calon melalui rapat senat.
Lima bakal calon beserta paket pembantu rektor lainnya yang akan berkompetisi memperebutkan jabatan utama di Unud itu meliputi paket Prof.Dr. I Wayan Supartha (dosen Fakultas Pertanian), Prof.Dr. Ketut Suastika (Dekan Fakultas Kedokteran), Prof.Ir. I Wayan Redana (Dekan Fakultas Teknik), Dr.Ir. Ni Luh Kartini (dosen Fakultas Pertanian), dan Dr. I Wayan Wiryawan (dosen Fakultas Hukum).