REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Sebanyak 743 orang pada hari pertama tidak hadir untuk mengikuti ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Panitia Lokal (Panlok) 44 Kota Surakarta (Universitas Sebelas Maret Surakarta).
"Peserta ujian tulis SBMPTN yang mendaftar lewat UNS itu tercatat sebanyak 17.016 peserta tetapi dalam pelaksanaan ujian pada hari pertama ada 743 peserta diantaranya tidak ikut ujian tulis," kata Rektor UNS Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS seusai melakukan peninjauan pelaksanaan tes tersebut, di Solo, Selasa.
"Panitia sampai saat ini masih belum mengerti alasannya sampai sebanyak tersebut yang tidak hadir pada ujian tulis pada hari pertama SBMPTN," kata Ravik sambil menambahkan untuk pelaksanaan ujian tulis SBMPTN berlangsung dua hari yaitu tanggal 18-19 Juni 2013 yang tempatnya tersebar di 24 lokasi dalam kota Solo.
Ia mengatakan, hari pertama yang diujikan adalah test potensi akademik (TPA) dan Test Kemampuan Dasar Umum (Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dan pada hari kedua adalah Kemampuan Dasar Saintek (Matematika, Biologi, Kimia dan Fisika) dan tes Kemampuan Dasar Humaniora (Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi).
Ujian tulis SBMPTN tersebut ditunggui oleh sebanyak 1.738 orang pengawas. Sebanyak 17.016 peserta itu terbagi menjadi dua kategori yaitu peserta reguler 14.373 orang dan peserta Bidik Misi 2.643 orang.
Menyinggung mengenai peserta ujian tulis SBMPTN dengan kebutuhan khusus, Ravik mengatakan ada dua orang peserta tuna netra lokasi ujian di SMA Negeri 4 dan dua orang peserta tuna netra dan tuna daksa ujian di FKIP Kampus UNS dan seorang peserta tuna netra ujian FMIPA Kampus UNS.
Ia mengatakan untuk memperlancar jalannya tes tersebut panitia pelaksana telah menyediakan petugas untuk membantu peserta berkebutuhan khusus tersebut agar dapat melaksanakan ujian dengan mudah.
"Ya untuk ujian tulis SBMPTN hari pertama berjalan lancar dan tidak ada hambatan, mudah-mudahan untuk hari kedua juga berjalan baik sesuai target," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika