Selasa 18 Jun 2013 15:52 WIB

Tak Ada Soal Braille, Petugas Bacakan Soal SMBMPTN untuk Tunanetra

Rep: andi ikhbal/ Red: Taufik Rachman
Sejumlah siswa penyandang tuna netra dibantu oleh mahasiswa panitia dalam mengerjakan Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2013 di Fakultas Hukum UI, Depok,  Selasa (18/6).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah siswa penyandang tuna netra dibantu oleh mahasiswa panitia dalam mengerjakan Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2013 di Fakultas Hukum UI, Depok, Selasa (18/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), tidak hanya diikuti oleh peserta yang kondisi fisiknya normal, tetapi juga diikuti oleh peserta yang menyandang cacat tunanetra.

Adam Pratama Putra merupakan salah satu peserta yang menyandang cacat tunanetra, dia mengikuti tes tersebut. Dia mengerjakan soal, dengan dibantu oleh pengawas yang menjaganya. "Saya hanya menjawab, soal dibacakan dan diarsir pengawas," kata Adam, Selasa (18/6).

Petugas yang menjaga ujian SBMPTN Unesa Pamudji menjelaskan, prosedur penjagaan untuk peserta tuna netra sama seperti dengan peserta pada umumnya. Dia menambahkan, belum ada penggunaan model braile karena dianggap memakan waktu dalam proses pembacaannya.

Secara keseluruhan, jumlahnya peserta SBMPTN di Jawa Timur mencapai 37.711 peserta. Untuk katagori Sosial Hukum (Sosial Humaniora) sebanyak, 14.118, sedangkan Sains Teknologi (Saintek) 16.525 dan campuran 7068.

"Yang hanya bayar, namun tidak menyelesaikan pendataan administrasi online, sehingga tidak mendapatkan kartu ada sebanyak 306 peserta," kata Wakil Humas SMBPTN, Panitia Lokal 50 Surabaya, Bekti Cahyo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement