REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang kembali mengimplementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi bagi lingkungan sekitar kampus. Kali ini Unissula kembali merintis desa binaan, di Desa/Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
Bersama- sama masyarakat desa ini, Lembaga Pemberdayaan masyarakat (LPM) Unissula akan bersinergi dalam program- program kemasyarakatan.
Rektor Unissula, Prof Laode M Kamaluddin mengatakan, di desa ini para dosen Unissula yang berasal dari berbagai fakultas dan program studi telah menyiapkan sejumlah program pembinaan untuk warga desa.
“Mulai dari pembinaan kesehatan, ekonomi, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan program yang menyentuh kepentingan warga lainnya,” kata Laode, Selasa (19/11).
Mengawali rintisan desa binaan ini, Laode melakukan pencanangan desa mitra berbasis informasi atau “Cyber Village”.
Dengan dicanangkannya desa Rowosari sebagai “Cyber Village” maka dengan sendirinya desa ini sudah membuka diri untuk bisa melihat dan dilihat dunia internasional.
“Sebagai desa mitra berbasis informasi maka Rowosari sekarang sudah memiliki website sendiri yang sistem dan aplikasinya dibuatkan oleh Unissula,” jelasnya.
Melalui hyperlink "http://www.cybervillage.unissula.ac.id/rowosari maka wajah dan berbagai informasi tentang Desa Rowosari dapat diakses di dunia maya.
“Sehingga desa ini bisa dilihat dan dikenal tidak hanya oleh masyarakat Kendal dan Jawa Tengah saja, tetapi juga bisa dilihat dan dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia,” imbuh Laode.
Pemanfaatan teknologi informasi ini, jelasnya, akan mampu membuka cakrawala yang lebih luas bagi potensi ekonomi yang ada di desa ini.
Nantinya potensi ini akan digali oleh dosen-dosen Fakultas Ekonomi untuk kemudian bisa dikembangkan sekaligus diberikan pendampingan.
Misalnya untuk membantu mengemas penyampaian pesan promosi dan komunikasi akan dibantu oleh dosen-dosen Fakultas Ilmu Komunikasi.
“Fakultas Teknologi Informasi akan membantu pendampingan di bidang pemanfaatan teknologi informasi,” tambahnya.
Mewakili Bupati Kendal, Staf Ahli Bidang Pembangunan Pemkab Kendal, Drs Suparjan Msi menuturkan, pencanangan cyber village ini merupakan bagian pendukung yang tak terpisahkan dari program Pemkab Kendal.
Ini menjadi turunan dari penetapan Kendal sebagai satu dari 5 daerah di Jawa Tengah yang sudah berhasil memiliki SID (Sisitem Informasi Daerah) di bawah arahan BPPT.
“Sehingga mampu menjadi sarana informasi sekaligus promosi produk-produk unggulan serta potensi desa lainnya,” kata Suparjan.
Dalam kesempatan pencanangan cyber village juga dilakukan pemeriksaan gratis di dukuh Tegalrejo yang melibatkan dosen-dosen Fakultas Kedokteran. Mulai dari Kedokteran Gigi, dan Fakultas Psikologi. Selain itu juga digelar seminar kesehatan, pendidikan dan enterpreneurship.