Ahad 29 Dec 2013 00:50 WIB

UAD Yogyakarta Bangun Kampus Utama Senilai Rp 600 M

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Kampus Universitas Ahmad Dahlan
Foto: .
Kampus Universitas Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pertengahan 2014 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akan mulai membangun kampus Utama di Ringroad Selatan Yogyakarta.

Kampus baru yang akan mulai dibangun Mei 2014 ini diperkirakan menelan dana Rp 600 Milyar. Pembangunan kampus utama ini akan dimulai dengan pembangunan tower 10 lantai.

Menurut Rektor UAD, Kasiyarno, tower tersebut akan digunakan untuk ruang kuliah dan auditorium utama. Selain itu juga akan dibangun hotel di kawasan tersebut.

"Pembangunan kampus utama ini akan dilakukan bertahap dan akan selesai dalam 4-5 tahun ke depan," ujarnya saat membacakan laporan tahunan pada Sidang Senat Terbuka Milad ke 53 UAD di Kampus I, Yogyakarta, Sabtu (28/12).

Sidang Senat Terbuka puncak Milad ke 53 UAD ini menghadirkan Ketua Mahkamah Agung, Muhammad Hatta Ali. Ketua MA ini memberikan pidato ilmiah bertemakan Implementasi paradigma restorasi justise dalam sistem peradilan di Indonesia.

Menurut Kasiyarno, kampus utama UAD ini diperkirakan akan mampu menampung 15 ribu mahasiswa. Saat ini kampus UAD tersebar di empat tempat di Yogyakarta.

Dengan pembangunan kampus Utama ini maka ke depan, kegiatan perkuliahan di UAD akan terpusat di kampus tersebut. Sedangkan kampus lainnya akan digunakan untuk pengembangan pendidikan dan usaha UAD.

"Saat ini pembangunan kampus utama ini tengah sampai pada pengajuan izin untuk memperoleh Amdal. Kita targetkan Mei sudah mulai dibangun," ujarnya.

Meski begitu kata dia, di kampus utama seluas hampir delapan hektar tersebut, pihaknya sedang membangun masjid dan Islamic Center.

Masjid berlantai tiga ini menelan biaya Rp 22 Milyar. Masjid ini mulai dibangun sejak Oktober 2012 lalu dan ditargetkan selesai April 2014 mendatang.

Selain membangun kampus utama, pada 2014 mendatang UAD juga akan mengembangkan kampus lima yang letaknya berdekatan dengan kampus utama tersebut.

Kampus lima ini akan direnovasi total dengan biaya Rp 30 Milyar. Ke depan kampus utama akan terhubung dengan kampus lima ini. Kampus lima tersebut akan dikembangkan untuk labolatorium terpadu dan ruang kuliah.

Selain membangun kampus utama, pada 2014 mendatang UAD juga merancang pendirian beberapa unit usaha. Dengan unit usaha ini, UAD tidak hanya mengandalkan pemasukan dana dari mahasiswa tetapi dari usaha-usaha tersebut.

Unit usaha yang dibangun UAD ini antara lain, SPBU, perumahan di Bekasi, pembangunan gedung exsekutif developtment center di depan Kampus I UAD untuk kegiatan pelatihan, workshop dan hotel serta pendirian Halal Foodcourt UAD di China ASEAN Plaza bekerjasama dengan Islamic Association di China.

"Tahun depan kita akan mendirikan kantor perwakilan di China. Nah Halal Foodcourt ini akan berkolaborasi dengan kantor perwakilan kita tersebut," katanya.

Pendirian kantor perwakilan UAD di China sendiri dilakukan karena minat mahasiswa China kuliah di UAD cukup tinggi.

Saat ini jumlah mahasiswa asing yang kuliah di UAD sebanyak 116 orang naik signifikan dari 2012 yang hanya 99 orang. Sebagian besar mahasiswa asing di UAD berasal dari China.

Dari sisi layanan akademik kata Kasiyarno, 70 peren layanan akademik dan administrasi di UAD sudah menggunakan teknologi informasi. UAD telah bekerjasama dengan google untuk layanan tersebut.

Jumlah dosen di UAD saat ini mencapai 403 orang dengan tenaga kependidikan 288 orang. 14 persen diantaranya telah bergelar doktor, 70 persen master dan sisanya tengah menempuh program Magister.

UAD juga sudah melakukan kerjasama dengan beberapa PT di berbagai negara., Pada Januari 2014 akan bekerjasama dengan PT di Belanda.

Sebelumnya telah bekerjasama dengan beberapa PT di Australia, New Zeland, Malaysia, Thailand, Philipina, Mesir, Jepang dan Korea. Dari sisi riset, perkembangan penelitian di UAD sangat pesat.

Tahun ini UAD mendapat hibah penelitian dari Dikti sebanyak Rp 2 M. Dari semua riset yang sudah menerima hak paten kata dia, ada 10 penelitian dan lima baru dalam taraf pengajuan.

"Implementasi ke depan, Fakultas Hukum UAD bekerjasama dengan MA akan membuka diklat mediator bersertifikat. Ini penting untuk mencetak mediator untuk penyelesaian masalah hukum sesuai prinsip konsep tersebut," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement