REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Sekitar 30 mahasiswa yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Kota berdemonstrasi di gedung Rektorat Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Kamis, menuntut rektorat meninjauan kembali sistem uang kuliah tunggal berkeadilan (UKTB).
"Bagi kami, biaya UKTB di Unsyiah masih bermasalah. Kami merasa uang yang kami bayarkan terlalu besar dan tidak relevan dengan fasilitas yang diberikan," ungkap Rizky Burnama, koordinator aksi, dalam orasinya, Kamis.
Ia mengatakan, sistem uang kuliah berkeadilan tersebut ditetapkan berdasarkan pendapatan orang tua mahasiswa. Namun, dalam pelaksanaannya tidak sesuai kenyataannya.
"Buktinya, dalam praktiknya tidak sedikit mahasiswa dari ekonomi rendah harus membayar mahal, melebihi kemampuan orang tuanya," ungkap Rizky Burnama.
Imbas kebijakan yang tidak berkeadilan tersebut membuat banyak mahasiswa dari kalangan ekonomi rendah berhenti kuliah karena tidak sanggup membayar uang kuliah.
"Karena itu, kami mendesak rektorat meninjau ulang kebijakan pelaksanaan sistem uang kuliah tunggal berkeadilan. Jangan sampai sistem ini merugikan mahasiswa dari ekonomi rendah," kata dia.
Pembantu Rektor III Unsyiah Rusli Yusuf yang menjumpai pengunjuk rasa mengatakan pihaknya akan menampung aspirasi mahasiswa dan menyampaikannya kepada Rektor Unsyiah.
"Apa yang kalian sampaikan kami tampung. Tuntutan kalian juga akan saya sampaikan agar kebijakan sistem uang kuliah ini ditinjau ulang," ungkap Rusli Yusuf.
Aksi massa mahasiswa tersebut tidak mendapat pengawalan polisi. Aksi tersebut sempat menarik perhatian mahasiswa yang lalu lalang di gedung rektorat Unsyiah.
Massa Komite Aksi Mahasiswa Kota membubarkan diri dengan tertib usai mendengarkan penjelasan Pembantu Rektor III Unsyiah.