REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Universitas Diponegoro Semarang menyediakan kuota mahasiswa barunya melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 ini sebesar 50 persen.
"Kami sediakan kuota mahasiswa baru lewat SNMPTN sebesar 50 persen dari daya tampung. Setidaknya, kami menerima 8.000 mahasiswa baru tahun ini," kata Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi di Semarang, Jumat.
Ia menjelaskan Undip pada tahun ini akan menerima mahasiswa baru lewat tiga jalur, yakni SNMPTN, Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan terakhir ujian mandiri (UM) Undip.
Untuk SBMPTN, kata dia, pihaknya menyediakan kuota 30 persen, sementara untuk jalur mandiri disediakan kuota 20 persen.
Menurut Sudharto, secara umum tidak ada yang berbeda antara SNMPTN tahun lalu dengan tahun ini, tetapi dalam beberapa aspek memang ada yang berbeda, terutama diperhitungkannya nilai ujian nasional (UN).
"Kalau tahun lalu, hanya nilai rapor selama menempuh sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat. Hasil UN hanya dilihat sebatas siswa lulus atau tidak, sementaranya nilai yang didapat tidak berpengaruh," katanya.
Untuk SNMPTN tahun ini, kata dia, nilai murni UN yang didapatkan siswa akan diramu dengan nilai rapor semasa sekolah dari semester pertama, kemudian akan didapatkan hasil penghitungan kedua nilai tersebut.
Ia mengatakan setiap perguruan tinggi akan menentukan standar minimal dari hasil olahan kedua nilai tersebut sebagai persyaratan masuk, tetapi sampai sekarang ini pihaknya belum memutuskan.
"Standar minimal dari hasil pengolahan kedua nilai itu memang wewenang masing-masing perguruan tinggi. Bisa jadi, setiap perguruan tinggi berbeda, tetapi untuk seluruh fakultas tetap sama," katanya.
Demikian pula bobot dari masing-masing nilai, yakni UN dan rapor yang dipersyaratkan Undip untuk SNMPTN, lanjut dia, pihaknya sampai saat ini juga belum memutuskan bobot nilai masing-masing.
"Integrasi UN dengan nilai rapor untuk SNMPTN ini sesuai dengan amanah perundang-undangan. Di samping UN berfungsi sebagai pemetaan, juga untuk penerimaan jenjang pendidikan berikutnya," kata Sudharto.