REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- London School Public Relations Federation Of Moslem Students (LPSR FOMS), organisasi kerohanian Islam di STIKOM The London School of Public Relations Jakarta baru-baru ini menggelar talkshow bertema "Strenghten The Spirit of Moslem Youth Towards ASEAN Community 2015".
Acara yang berlangsung di Auditorium Prof Djayusman Campus B STIKOM LSPR ini dihadiri 200 orang mahasiswa STIKOM LSPR. Turut hadir founder Kampanye Putih, ustadz Taufiqurrahman.
Talkshows dilatarbelakangi pelaksanaan pasar global ASEAN pada 2015 mendatang. Salah satu indikasinya warga negara di negara-negara ASEAN bebas bekerja di luar negaranya. Untuk itu, LSPR FOMS merasa penting untuk segera menyiapkan para mahasiswa dalam menghadapi persaingan global ini. "Sesuai dengan pilar pertama LSPR 'Believe In God', semoga bisa menjadi acuan untuk lebih aware lagi terhadap perkembangan yang akan datang sesuai dengan kepercayaan masing-masing," ujar Zara Siagian, president LSPR FOMS.
Yoga Dirga Cahya, founder Kampanye Putih dan alumni Nanyang Technological University Singapore mengatakan, ada tiga hal untuk dapat bersaing dengan negara. Ketiganya yakni lain yaitu IQ, EQ, dan SQ. "IQ adalah basic knowledge yang harus kita dapatkan. EQ adalah preseverance (kegigihan), seberapa bisa kita bangkit ketika jatuh. SQ adalah menyadari bahwa kita merupakan mahluk lemah dan menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih besar yaitu Tuhan," paparnya.
Ustadz Taufiqurrahman juga menjelaskan, di dalam Alquran surah An Nahl ayat 78, Allah memerintahkan manusia untuk menggunakan hati, pikiran, dan akal untuk menggali ilmu-ilmu Allah SWT.
Pada kesempatan itu, LSPR FOMS juga mengundang anak-anak yatim dari panti asuhan Ar Rahman untuk berbuka puasa bersama. Kegiatan ini sekaligus untuik menggalang dana bagi korban di Gaza bersama lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).