Selasa 09 Dec 2014 19:25 WIB

Mahasiswa IPB Manfaatkan Panas Buang Motor Jadi Listrik

Knalpot motor. Ilustrasi
Knalpot motor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekelompok Mahasiswa Institut Pertanian Bogor berhasil mengembangkan alat yang memanfaatkan gas buang sepeda motor untuk menghasilkan energi listrik.

Alat yang bisa digunakan untuk mengecas ponsel ini dikembangkan oleh Amiril Mukminin, Putra Nur Rahman, Prakoso Ari Wibowo, Ahmad Solikhin, mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Temuan mereka tersebut dinamai Thermoelectric Charger.

Penelitian rekayasa panas buang motor menjadi energi listrik ini mereka tuangkan dalam sebuah Program Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta, dengan judul “THREGER” Thermoelectric Charger sebagai Alat Konversi Energi Panas Buang Motor Bakar menjadi Sumber Energi Listrik.

Alat tersebut bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai HP, gadget atau power bank pada saat mengendarai motor. Masyarakat diharap tidak perlu mengalami kesulitan tempat untuk mengisi ulang batu baterai HP atau gadget mereka.

Thermoelectric Charger yang akan dimanfaatkan energi panas buangnya adalah bagian knalpot sepeda motor (saluran peredam suara). Pada bagian knalpot sepeda motor dipasang termoelektrik peltier yang dapat mengubah panas menjadi listrik.

Menurut Amiril Mukminin, sistem motor bakar  tidak mengkonsumsi seluruh energi panas hasil pembakaran bahan bakar.  "Sebagian besar panas hasil pembakaran bahan bakar terbuang ke lingkungan melalui mesin dan saluran pembuangan gas (exhaust). Panas tersebut hilang tanpa ada pemanfaatan lebih lanjut," demikian seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima ROL, Selasa (9/12)

Ide kreasi ini berawal dari fenomena sekitar 40 persen lebih panas hasil pembakaran dibuang ke lingkungan tanpa dimanfaatkan lagi. Motor bakar merupakan sistem mesin yang digunakan sebagai tenaga penggerak. Setiap motor bakar tidak memanfaatkan semua energi panasyang dihasilkan untuk menggerakkan mesin. Pada motor bensin, panas efisien yang digunakan untuk menggerakkan motor adalah 15 persen sampai 30 persen dari panas hasil pembakaran.

Hal ini tidak sesuai dengan konsumsi bahan bakar yang digunakan. Seiring berjalannya waktu, jumlah bahan bakar terus berkurang sedangkan pemanfaatan bahan bakar tersebut masih belum optimal. Selain itu, jumlah kendaraan bermotor yang beredar di masyarakat terus meningkat terutama sepeda motor.

THREGER (Thermoelectric Charger) diklaim memiliki beberapa keunggulan, yaitu: efisien, hemat, dan praktis.

Dengan alat ini Energi panas buang motor dikonversi menjadi energi listrik sehingga konsumen dapat memanfaatkan energi listrik tersebut tanpa memperdulikan biaya listrik yang digunakan.

Keunggulan lain alat ini adalah praktis. Pengendara yang menggunakan alat ini dapat mengisi ulang baterai gadget mereka dalam perjalanan. Selain itu, penggunaan alat ini didesain sedemikian rupa sehingga dapat diaplikasikan pada sebagian besar knalpot.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement