Selasa 16 Jun 2015 09:57 WIB

Sebanyak 20 Mahasiswa Singapura-Unair Kuliah Lapangan

Red: Erik Purnama Putra
Logo Unair
Logo Unair

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 20 mahasiswa National University of Singapore (NUS) dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengadakan kuliah lapangan bersama bertajuk '1st Asian Undergraduate Summit, Leadership in a Complex World: Food, Water, and Energy Nexus' pada 15-19 Juni.

"Selama program itu, peserta akan melakukan kuliah lapangan di Surabaya, Mojokerto, dan Lamongan. Program itu juga dilakukan NUS dengan beberapa universitas di ASEAN dan Unair merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang diajak kerja sama," kata Ketua International Office and Partnership Unair David Segoh di kampus setempat di Surabaya, Selasa (16/6).

Di Surabaya, peserta diajak mendengarkan paparan materi yang disampaikan oleh para pakar, seperti Prof Dr dra Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi (Direktur Pendidikan Unair/pakar Biokimia Fakultas Sains dan Teknologi Unair) dan Prigi Arisandi (aktivis dan peneliti dari Ecoton). Selain itu, peserta juga diajak mengunjungi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman di Mojokerto dan kawasan instalasi air di salah satu desa di Lamongan.

Menurut Nyoman, kekayaan alam Indonesia bisa dijadikan sebagai sumber energi terbarukan, terutama yang berasal dari sampah pertanian. "Ada banyak sampah pertanian yang sebenarnya bisa diolah menjadi sumber energi terbarukan, seperti tebu, singkong, dan eceng gondok. Namun, hal ini menjadi masalah baru karena dua dari tiga bahan tersebut adalah sumber pangan, sehingga perlu kolaborasi peran periset dan pengusaha," katanya.