Selasa 16 Feb 2016 00:25 WIB

Mahasiswa UK Petra Raih Juara I Desain Gerbang Tol Soker

Rep: Binti Sholikhah/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Tim mahasiswa Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya meraih juara pertama dalam Sayembara Desain Gerbang Tol Solo-Kertosono Ruas Solo-Ngawi yang digelar PT Solo Ngawi Jaya (SNJ), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 

Tim UK Petra tersebut yakni Dharma Wijaya mahasiswa semester VI Program Studi Arsitektur, dan Livia Wijaya mahasiswi semester II Program Studi Desain Interior. Kakak beradik itu berhasil memboyong sertifikat dan uang tunai senilai Rp 10 juta pada 25 Januari 2016.  

Dharma menjelaskan, timnya mengusung konsep yang mengacu pada tiga hal, yakni gunung, Joglo, dan gunungan wayang. Konsep tersebut didapatkan setelah sebelumnya ia mencari identitas dari lokasi yang akan dibangun gerbang tol. 

“Tol Solo-Kertosono dan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, keluarlah konsep Jawa. Kami sepakat menggunaka desain atap rumah adat Joglo yang telah disimplifikasi dengan perpaduan struktur yang modern,” ungkapnya kepada wartawan di kampus UK Petra, Surabaya, Selasa (16/2). 

Dharma mengatakan, Tim UK Petra oleh dewan juri dianggap memenuhi tiga syarat sayembara tersebut. Tiga syarat itu sesuai dengan tema sayembara yakni Gerbang Tol Modern, Fungsional, dan Berwawasan Nusantara. 

Menurutnya, gerbang tol yang berwawasan nusantara ditunjukkan dengan desain secara keseluruhan dengan konsep Jawa, dimana atap dan tiang berbentuk Joglo. Atap gerbang berupa tujuh gunungan, dimana gunungan paling tengah didesain paling tinggi. Pada gunungan itu, diberi sentuhan ukiran batik sebagai warisan nusantara. 

Desain yang modern, lanjutnya, terlihat dari kolom yang tidak terlalu banyak pada gerbang tol atau lebih minimalis. Sedangkan fungsional, dilihat dari desain bawah yang bisa dilalui mobil dan atap yang melindungi dari panas matahari dan hujan. 

Pada atap gerbang disarankan menggunakan bahan polycarbonate yang transparan sehingga bisa menimbulkan efek bayangan ukiran batik pada atap di aspal dari pantulan sinar matahari saat siang hari. Sedangkan saat malam hari, ukiran itu akan memendarkan cahaya yang terlihat dari kejauhan. Selain itu, pada atap gerbang di bawah gunungan itu dilubangi sehingga ukiran batik bisa dilihat dari bawah. 

Kriteria sayembara yang ditetapkan SNJ, yakni gerbang tol harus mempunyai lebar atap yang dapat melindungi gardu tol sebanyak 13 buah dari panasnya matahari dan hujan, serta tinggi clearance antara jalan dan plafon gerbang tol setinggi 5,20 meter. Para peserta sayembara diharuskan mengirim gambar desain layout dengan perspektif dua dimensi dan tiga dimensi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement