REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Universitas Brawijaya Malang menjadi pionir sekaligus satu-satunya kantin kampus di Indonesia yang berlabel "halalan thoyibban" sebagai upaya pengimplementasian UU Nomer 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Menurut Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Muhammad Bisri di Malang, Kamis, perilaku umat manusia juga bersumber dari makanan karena apa yang dimakan masuk menjadi darah dan sangat mempengaruhi perilaku seseorang.
"Demikian juga untuk melahirkan mahasiswa yang berakhlak mulia, diperlukan konsumsi makanan yang halal dan thoyib," kata rektor di sela peresmian kantin halal di lingkungan kampus UB di Malang.
Dalam upaya menjadikan kantin bersertifikat halal thoyib (halal dan baik) tersebut, UB sudah melakukan beberapa langkah mulai dari pengujian makanan, keamananannya, olahannya, dapur yang digunakan, sumber mata air hingga tes kesehatan bagi penjual dan penyaji makanan.
Hasilnya, saat ini kantin UB sudah mengantongi sertifikat sehat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Sedangkan untuk penjaminan halalnya, proses yang saat ini sedang dilakukan adalah pengerjaan sejumlah dokumen yang mengacu pada Halal Assurance System (HAS) dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kepala Pusat Studi Halal Thoyyib UB Prof Sukoso mengatakan jika dokumen-dokumen itu sudah terisi, akan segera diajukan ke MUI untuk mendapatkan sertifikat Halal Thoyibb dari lembaga tersebut.
"Latar belakang dibangunnya kantin halal diawali dengan adanya kesadaran bahwa rohani yang sehat ada did alam fisik yang sehat, sehingga untuk menjadi jasmani yang sehat diperlukan makanan dan minuman yang halal thoyyib," ucapnya.