Kamis 21 Apr 2016 21:36 WIB

Bahas Kampus Hijau, UI Gandeng 20 Rektor Berbagai Negara

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) menggandeng 20 rektor dari berbagai belahan dunia untuk membahas kampus hijau. Kepala Humas UI Rifelly Dewi Astuti menerangkan setidaknya ada puluhan pimpinan perguruan tinggi dari 16 negara yang dilibatkan.

"Mereka hadir untuk memaparkan perkembangan kampus dan budaya hijau di negaranya masing-masing," ungkap Rifelly melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, Kamis (21/4).

Negara-negara yang berpartisipasi di antaranya Kanada, Irlandia, Saudi Arabia, Indonesia, Iran, Spanyol dan Malaysia. Kemudian Austria, Brazil, Jepang, Thailand, Taiwan, Yordania, Hungaria, Turki dan Meksiko.

Ketua Tim pemeringkatan universitas sedunia UI GreenMetric Prof Riri Fitri Sari mengharapkan lokakarya internasional ini mampu membangkitkan semangat dan budaya global untuk membangun dunia baru yang memperhatikan keberlanjutan kehidupan di planet bumi.

Pengelolaan sumberdaya energi, pengolahan sampah, penghematan air, transportasi ramah lingkungan, pendidikan, dan penelitian akan menjadi bahasan dalam pertemuan ini.

Sejak 2010, UI telah menjadi pusat pertukaran informasi perkembangan kampus hijau. Pemeringkatan ini berhasil menarik perhatian institusi dan para pimpinan Perguruan Tinggi di seluruh dunia.

Hal tersebut terlihat dari peningkatan jumlah peserta UI GreenMetric Ranking dimana pada tahun 2015 mencapai 407 Perguruan Tinggi dari 65 negara. Selain itu, tujuan UI GreenMetric juga sejalan dengan ‎tujuan pengembangan berkelanjutan yang dicanangkan PBB sejak 2015.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement