REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi menjalin kerja sama dengan Kyungdong University (KDU). Wakil Rektor II UMM Nazaruddin Malik mengatakan akan segera merealisasikan kerja sama ini dengan skema-skema yang strategis.
Untuk itu pihaknya segera membuat rancangan rekrutmen mahasiswa atau dosen yang dikirim ke Korea untuk melakukan teaching partnership maupun credit transfer. Kedua pihak sepakat melaksanakan secara bersama-sama kolaborasi akademik secara internasional, pertukaran dosen untuk pengajaran maupun penelitian, seminar dan forum-forum internasional, serta pertukaran mahasiswa.
"Kita sudah terbiasa dengan program semacam ini jadi tinggal jalan saja," kata Nazaruddin dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (11/5).
Presiden Kyungdong University (KDU), Korea, John Lee, menekankan kerja samanya dengan UMM agar tak berhenti sampai di tingkat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) saja. Dia yakin, UMM memiliki kapasitas untuk segera merealisasikan kemitraan dalam bentuk yang lebih konkrit. Problem pembiayaan yang timbul akibat kerja sama ini, katanya, harus bisa dipecahkan bersama.
“Karena tidak ada usaha yang sukses tanpa biaya yang cukup, tetapi juga tidak ada yang sulit jika diselesaikan bersama-sama,” tutur Lee, sesaat sebelum menandatangani MoU UMM-KDU.
Menurut Lee, kerja sama serupa juga dilakukannya pada kampus-kampus besar Muhammadiyah. Seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Lee mantap menggandeng UMM sendiri setelah sebelumnya telah berkunjung dua kali ke Malang.
Lee yakin, UMM akan memilih mahasiswa dan dosen berkualitas untuk memperoleh kesempatan beasiswa ke Korea. Sehingga, kerja sama ini akan berjalan secara baik. “KDU sudah mengalokasikan dana untuk program ini, sehingga siapapun presiden yang terpilih menggantikan saya kelak tetap akan melanjutkan program ini,” katanya.