Senin 05 Sep 2016 15:21 WIB

Rektor Unsri Targetkan 314 Guru Besar pada 2019

Rep: Maspril Aries/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Sriwijaya
Foto: wordpress.com
Universitas Sriwijaya

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Anis Saggaff mencanangkan target pada akhir masa jabatannya pada 2019, perguruan tinggi negeri (PTN) yang dipimpinnya memiliki 314 guru besar.

“Saat ini Unsri telah memiliki staf pengajar sebanyak 117 orang yang telah berstatus guru besar. Sampai 2019 kami menargetkan menambah guru besar menjadi 314 orang yang berasal dari staf pengajar yang sudah dan sedang meraih gelar strata tiga atau doktor,” kata Anis Saggaff, Senin (5/9).

Untuk mencapai gelar tersebut menurut Anis Saggaff, Unsri akan mendorong para staf pengajar yang sudah bergelar strata tiga untuk menjadi guru besar atau profesor.

Unsri saat ini memiliki calon doktor sebanyak 314 staf pengajar yang sedang menempuh pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri. Dari jumlah tersebut, 35 dosen sudah selesai menempuh pendidikan doktor dan telah kembali ke Unsri. “Yang lainnya tengah melakukan proses penulisan jurnal untuk menjadi guru besar,” ujarnya.

Target tersebut dicanangkan menurut Anis, untuk mengejar status world class university. “Untuk meraih status tersebut, kita terus mendorong setiap dosen agar bisa menjadi guru besar.”

Guna mempercepat proses meraih guru besar atau profesor, Unsri menurut Anis Saggaff akan membentuk unit pelaksanaan teknis (UPT) baru. “UPT ini khusus membidangi penulisan jurnal dan publikasi karya ilmiah dosen Unsri,” kata dia.

Anis menjelaskan, berdasarkan pengalaman selama ini, kendala yang banyak dialami staf pengajar Unsri menyelesaikan pendidikan doktor atau mengajukan diri sebagai guru besar adalah pada publikasi karya ilmiahnya dan kemampuan berbahasa.

“Melalui UPT yang akan kita bentuk, universitas akan memberikan bimbingan kepakepada dosen dalam mempublikasikan karya ilmiahnya agar bisa menjadi lebih baik dan bisa dimuat pada jurnal internasional atau nasional yang terstandar di Kementerian Pendidikan Tinggi,” ujar Anis Saggaff.

Anis Saggaff juga menegaskan, di Unsri saat ini tidak ada lagi staf pengajar yang lulusan strata satu (S1), semuanya minimal lulusan S2 dan yang bergelar S2 jumlahnya sudah sedikit sekali. “Sebagian besar mereka sedang mengambil pendidikan program doktor,” katanya dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement