REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia masih membutuhkan jutaan wirausahawan muda. Saat ini saja jumlah pengusaha di Tanah Air masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan negara sesama anggota ASEAN. Rata-rata, pengusaha di negara-negara tersebut sudah mencapai 4 persen populasi.
Hal itu seperti dikatakan oleh Dr. Agus Cholik, SE. MM, Wakil Rektor III Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta, jumlah pengusaha di Indonesia masih di bawah 2 persen. "Kita masih butuh 1,7 juta sampai 1,8 juta lagi, bahkan lebih banyak lagi kalau ingin sama dengan negara Asean," kata dia di sela wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2015-2016, di Jakarta.
Jika merujuk data Global Entrepreneurship Monitor (GEM), pelaku wirausaha di Indonesia pada 2014 baru sekitar 4,125 juta orang dari total populasi Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa, atau setara sekitar 1,65 persen. Bandingkan dengan Thailand yang sudah mencapai 3 persen wirausahawan, Malaysia 5 persen, dan Singapura 7 persen.
Itu sebabnya, Institut STIAMI memiliki Komunitas Persatuan Wirausaha Muda atau Perwira dan Forum Bisnis Alumni. Pada komunitas Perwira, kampus menyediakan mentor-mentor sebagai pendamping bagi mahasiswa yang memang berminat menjadi usahawan. Para alumni juga diharapkan menjadi mentor pada komunitas yang belum lama ini diresmikan.
Dari upaya mencetak wirausaha muda ini, dikatakan Agus, STIAMI menargetkan 20 persen dari lulusannnya menjadi wirausaha. Target ini diyakininya mampu terwujud karena sejak belajar di kampus mereka sudah akrab dengan dunia usaha. "Dengan adanya wirausaha muda tentu yang kita harapkan adalah terciptanya banyak lapangan kerja baru. Jika banyak lapangan kerja tentu masalah pengangguran bisa teratasi dengan sendirinya," tegasnya Agus, wakil rektor yang membidangi Publik Relation, Marketing, Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni, ini.
Agus menilai, munculnya para pemuda berjiwa wirausaha ini sesungguhnya bisa diharapkan dari kalangan kampus atau perguruan tinggi. Karenanya, perguruan tinggi diharapkan mampu mendorong para mahasiswanya untuk menjadi wirausahawan. "Perguruan tinggi berperan melatih dan memotivasi generasi muda untuk memiliki semangat serta daya juang tinggi karena kewirausahaan menjadi isu penting dan strategis di tengah meningkatnya persaingan global," tandasnya.