Jumat 30 Dec 2016 21:01 WIB

ITS Raih Peringkat II Kampus Hijau Terbaik

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
ITS
ITS

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menduduki peringkat II tingkat nasional sebagai kampus hijau terbaik versi Universitas Indonesia (UI) Green Metric World University. Peringkat I nasional diraih oleh UI sebagai penyelenggara pemeringkatan.

Capaian ini membuat ITS meraih peringkat 43 di antara perguruan tinggi di seluruh dunia dengan total skor 6.370. Kepala Unit Pengelolaan, Pengendaliaan dan Pengawasan Program (P4) ITS, Irhamah, mengatakan prestasi ini hasil dari pengembangan yang telah dilakukan ITS di bidang pengelolaan berbasis lingkungan. Dari enam kategori penilaian, ITS mendapatkan nilai tertinggi pada kategori pendidikan.

Menurutnya, nilai tertinggi tersebut disebabkan program berkelanjutan ITS, dana penelitian, publikasi dan kegiatan ilmiah, serta kegiatan organisasi mahasiswa yang terkait dengan lingkungan. Sedangkan, kategori lain yakni infrastruktur yang didukung dengan pembangunan Green Building yang diterapkan pada bangunan gedung di kampus ITS.

Beberapa penerapan Green Building yang memperkuat penilaian dewan juri tersebut seperti penggunaan solar cell di Gedung Pusat Riset ITS. Gedung tersebut didesain menggunakan solar cell sebagai energi listrik alternatif. “Gedung di ITS memang saat ini dicanangkan untuk dibangun dengan konsep Green Building,” jelas dosen Departemen Statistika ITS tersebut melalui siaran pers, Jumat (30/12).

Selain Gedung Pusat Riset ITS, Masjid Manarul Ilmi ITS juga didesain dengan konsep pencahayaan yang mumpuni. Arsitektur masjid tersebut didesain dengan pelataran yang luas. Pengelolaan limbah air Masjid Manarul Ilmi juga didaur ulang menjadi air penyiraman tanaman yang ada di pekarangan masjid.

Pada kategori transportasi, program ITS yang memikat dewan juri seperti penggunaan sepeda kampus, jalur pejalan kaki dan pengguna sepeda, edukasi keamanan berkendara dengan banner yang tersebar di sudut kampus dan transportasi internal dalam kampus.

UI Green Metric memiliki bobot indikator penilaian untuk menghasilkan pemeringkatan yang objektif. Bobot tersebut yaitu infrastruktur (15 persen), energi dan perubahan iklim (21 persen), pengolaan limbah (15 persen), penggunaan air (10 persen), transportasi (18 persen) dan pendidikan (18 persen).

Irhamah optimistis ITS akan terus mempertahankan dan meningkatkan peringkat baik secara nasional dan dunia. Upayanya dengan meningkatkan segi kuantitas dan kualitas kegiatan pengelolaan lingkungan. “Kuantitas dan kualitas akan kita tingkatkan sebagai bentuk keseriusan ITS nantinya. Jadi, tidak hanya jumlah tapi juga mutu akan kita tingkatkan,” imbuh perempuan berjilbab tersebut.

Irhamah menambahkan, salah satu program ITS yang memerhatikan pengembangan lingkungan adalah ITS Smart Eco Campus. Program tersebut menjadi branding ITS peduli terhadap berbagai kegiatan berbasis lingkungan atau green movement.

Rektor ITS Joni Hermana menyatakan pencanangan program smart eco-campus tidak hanya mengupayakan kampus yang bersih dan hijau. “Namun juga harus bisa memerhatikan aspek pengelolaan sumberdaya agar dapat lebih berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Joni, beberapa hal yang berkaitan dengan penataan lingkungan dilakukan secara lebih terkendali dan efektif. Terutama air, listrik dan kertas serta pengelolaan lalu lintas di dalam kampus. Di samping itu, secara perlahan pendistribusian kewajiban pengelolaan secara menyeluruh juga ikut melibatkan berbagai strata manajemen kampus.

“ITS sudah berhasil meningkatkan peringkat Green Metric-nya secara nyata sehingga mencapai posisi kedua di antara kampus di Indonesia. Alhamdulillah hasil dari program ini sudah mulai kelihatan saat ini,” ungkap Guru Besar Teknik Lingkungan ITS tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement