Selasa 31 Jan 2017 12:41 WIB

Mahasiswa Buat Obat Antiinflamasi dari Daun Meniran dan Imer

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Transplantasi tangan, ilustrasi
Foto: Hand Transplantation
Transplantasi tangan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Inflamasi atau peradangan biasa terjadi pada manusia karena cedera atau infeksi. Berbagai obat anti inflamasi pun banyak tersedia di mana-mana. Hanya saja, kebanyakan obat anti inflamasi terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan efek samping jika digunakan jangka panjang.

“Pengobatan inflamasi dengan menggunakan obat-obatan sintetis ini dapat memunculkan efek samping seperti kerusakan pada lambung jika digunakan dalam waktu lama,” kata mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, Apriliyani Sofa Marwaningtyas, Selasa (31/1).

Melihat kondisi tersebut, ia bersama dengan keempat rekannya yaitu Dea Amelia K, Ahmad Eko P, Nadia Khairunnisa, serta Ragil Anang berupaya membuat obat anti-inflamasi dari bahan-bahan herbal yang mudah ditemukan di alam. Kelimanya pun meneliti manfaat ekstrak daun meniran (Phyllantus Niruri L) dan daun mangsi atau imer (Securinega Virosa).

Menurutnya, imer dan meniran merupakan tanaman liar yang banyak ditemukan di Indonesia. Kedua tanaman ini dikenal dapat mengobati radang atau bengkak. Daun mangsi memiliki kandungan senyawa securinine tinggi yang dapat menurunkan inflamasi. Sementara daun meniran mengandung senyawa filantin yang terbukti memiliki aktivitas anti inflamasi dan menguatkan imunitas.