REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Gunung Menyan, Bogor, meluncurkan Program Magister (S2) Ekonomi Syariah, Sabtu (27/5). Acara yang diadakan di Taman Darul Muqomah, Padepokan Sahid Wisata, Gunung Menyan, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat ini antara lain dihadiri Dr Ahmad Rofiq M.Fil (Kemenag RI), Usep Dedi Rostandi Lc MA (wakil ketua Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten), Dr H Nugroho B Sukamdani MBA BET (pembina Yayasan Sahid Husnul Khotimah), dan Prof Drs KH Showam Masjhuri SU (ketua umum Yayasan Sahid Husnul Khotimah).
Rektor INAIS Prof Dr Ir H Musa Hubeis MS Dipl Ing DEA mengatakan, program Magister Ekonomi Syariah ini didirikan melalui Surat Keputusan (SK) Dirjen Pendidikan Islam No 2142 Tahun 2017. Disebutkan, program S2 ini didirikan untuk menjawab tantangan zaman, khususnya era perkembangan ekonomi syariah yang kian pesat. Salah satunya ditandai dengan munculnya berbagai lembaga keuangan syariah di seluruh penjuru Nusantara, dan bahkan dunia.
“Program S2 ini penting bagi INAIS untuk memperkuat kerja sama yang telah dilakukan dengan berbagai perguruan tinggi di dunia yang semuanya telah memiliki program pascasarjana,” ujar Musa dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (28/5).
INAIS saat ini telah menjalin kerja sama dengan Universitas Ezzitounia (Tunisia), Universitas Zarqa (Yordania), Universitas Muthah (Yordania), Universitas al Bait (Yordania), Universitas Marmara (Turki), dan Universitas Fatih Sultan Mehmet Fakif (Turki).
Musa mengatakan, untuk angkatan pertama ini telah terdaftar calon mahasiswa sebanyak 27 orang. Saat ini INAIS memiliki tiga fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Dakwah (FIKD).
Wakil Ketua Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten Usep Dedi Rostandi dalam sambutannya mengatakan, di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Indonesia membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing. Untuk itu diperlukan pendidikan yang berkualitas pula.
Salah satunya melalui pendidikan jenjang magister (S2). “Kami dari Kopertais siap membantu Institut Agama Islam Sahid untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikannya,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kopertais menyambut baik pendirian program Magister di Institut Agama Islam Sahid ini. Menurutnya, banyak tantangan yang mesti dihadapi oleh program S2. Di antaranya, penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggris. “Mahasiswa S2 harus dipaksakan bisa berbahasa Arab dan Inggris agar kita bisa bersaing di era global seperti MEA,” tutur Usep.
Tantangan lain, kata Usep, yaitu mobilitas mahasiswa dan dosen. Mahasiswa dan dosen harus aktif mengikuti kegiatan ilmiah seperti seminar, diskusi, workshop, dan lainnya. “Dan tak kalah pentingnya adalah harmonisasi pendidikan di segala bidang,” papar Usep Dedi Rustandi.