REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Alumni Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 47, Zakaria Al Anshori S.Hut meraih juara pertama Lomba Identifikasi Flora Tingkat Nasional 2017.
Lomba tersebut diadakan oleh Pusat Penelitian (Puslit) Biologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam rangka HUT LIPI yang ke-50 di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, awal September lalu.
Jumlah peserta lomba sebanyak 79 orang. Peserta berasal dari berbagai kalangan baik mahasiswa, dosen, guru, dan peneliti seluruh Indonesia.
“Niat mengikuti lomba ini untuk mencari pengalaman, mencari ilmu, dan bersilaturahim dengan pecinta tumbuhan,” ucap Zakaria dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/10).
Lomba berlangsung satu hari yang terbagi ke dalam beberapa babak yaitu babak penyisihan, babak semi final, dan babak final. Pada saat babak penyisihan peserta harus mengidentifikasi spesimen herbarium (awetan kering tumbuhan) sebanyak 10 spesimen. Lama waktu untuk mengidentifikasi tiap spesimen satu menit.
Pada babak semi final ditambahkan 10 foto tumbuhan dengan waktu yang sama seperti sebelumnya.
Dalam setiap babak perlombaan, pria kelahiran Rembang, 20 September 1992 ini selalu meraih nilai tertinggi. Dia pun berhasil melaju pada babak final dan berhasil pulang sebagai pemenang pertama.
Zakaria mempunyai hobi yang tak biasa, yaitu mengeksplorasi jenis tumbuhan di setiap sudut kampus dan di luar kampus. Ketika masih menjadi mahasiswa, ia sangat aktif dalam Himpunan Profesi Tree Grower Community dan sempat menjabat sebagai ketua Grup Keilmuan Tree Species Group (2013).
Ia menuturkan, hutan tropis Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Banyak jenis yang belum teridentifikasi, sedangkan degradasi hutan semakin hari semakin sering terjadi. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati tersebut.
“Peneliti dan pecinta tumbuhan di Indonesia masih sangat sedikit. Hingga saat ini database keanekaragaman hayati Indonesia masih belum lengkap,” ujarnya.
Sebagai seorang forester, ia berharap para juara lainnya yang masih tergolong muda dapat membangkitkan botani Indonesia dan mampu melengkapi database keanekaragaman hayati Indonesia. “Karena keanekaragaman hayati Indonesia sangat berharga dan nilainya tak dapat tergantikan,” ujarnya.
Tak hanya Zakaria, alumni IPB lainnya juga berhasil meraih juara ketiga di ajang yang sama. Ia adalah Inama (Fahutan 41) yang saat ini bekerja sebagai staf pengajar SMK Kehutanan Negeri Kadipaten. Disusul juara harapan pertama dan kedua oleh mahasiswa pascasarjana IPB, yakni Agusti Randi dan Adhy Widya S.