Rabu 10 Jan 2018 08:31 WIB

Tim Ekspedisi Stapala PKN STAN Capai Puncak Aconcagua

Rep: Hiru Muhammad/ Red: EH Ismail
Tim Ekspedisi Aconcagua Stapala Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) di puncak Aconcagua, Argentina, Ahad (7/1).
Foto: Dokumentasi Pribadi.
Tim Ekspedisi Aconcagua Stapala Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) di puncak Aconcagua, Argentina, Ahad (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PLAZA DE MULAS -- Tim Ekspedisi Aconcagua Stapala Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) berhasil menggapai puncak Aconcagua, Argentina. Tim sampai ke puncak gunung yang memiliki ketinggian 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut pada 7 Januari 2018 pukul 2 siang waktu setempat.

Dalam rilis yang diterima republika.co.id, Rabu (10/1), semua anggota tim ekspedisi yang terdiri dari Patuan Handaka, Eko Santoso, dan Ardiyanta dapat mencapai puncak dengan selamat. Salah satu anggota tim pendaki, Eko Santoso, sempat mengunggah capaian tim ekspedisi melalui akun media sosialnya.

“Alhamdulillah, walau dengan perjuangan yang sangat berat, berkat doa saudara saudara kami di tanah air, kami telah berhasil mengibarkan merah putih di puncak Aconcagua,” tulis Eko Santoso dari Plaza De Mulaz, Argentina.

Menurut Media Relation Stapala PKN STAN, Indra Purwanto, pendakian dari camp terakhir (camp 3) menuju puncak (summit attack) ditempuh kurang lebih selama 10 jam. Dibutuhkan perjuangan berat untuk menggapai puncak tertinggi gunung di Amerika Selatan tersebut. Kondisi jalur pendakian menuju puncak pun sangat sulit. “

Tim harus mengenakan double boots yang terpasang crampon pada jalur yang berganti-ganti antara salju dan bebatuan,” kata Indra.

Indra melanjutkan, di trek Canaleta, tanjakan terakhir menuju puncak, tim harus menghabiskan waktu selama empat jam karena jalurnya sangat terjal. Kemiringan hampir 70 derajat. Tim harus ekstra berhati hati, berjalan perlahan karena sering terjadi bebatuan yang longsor menimpa pendaki di bawahnya. Di musim pendakian seperti saat ini cukup banyak pendaki di Gunung Aconcagua.

Berdasarkan keterangan tim pendaki, kata Indra, saat pendakian cuaca sesuai perkiraan dan cukup baik untuk pendakian. Angin tidak bertiup kencang dengan suhu diperkirakan mencapai minus 20 derajat. Langkah kaki kaku dan berat apalagi dengan oksigen yang semakin tipis di ketinggian di atas 6.000 mdpl. Setelah sekitar 15-20 menit berada puncak, tim ekspedisi langsung turun. Perjalanan turun dibayangi cuaca gelap dan diikuti hujan salju.

“Semua anggota tim dalam kondisi sehat selama perjalanan naik dan turun gunung,” ujar Indra.

Secara keseluruhan, ekspedisi Aconcagua Stapala PKN STAN berlangsung sejak 23 Desember 2017 sampai dengan 14 Januari 2018. Tim sudah tiba kembali di Plaza de Mulas pada Selasa (9/1) untuk selanjutnya akan kembali tanah air pada Ahad (14/1).

Gunung Aconcagua adalah salah satu dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua (seven summits) yang menjadi tujuan banyak pendaki dunia. Dari seven summits tersebut, Stapala PKN STAN telah mendaki empat puncak di antaranya, yaitu Kilimanjaro, Tanzania 5.896 (mdpl), Elbrus, Rusia (5.642 mdpl), Carstenz, Indonesia (4.884 mdpl), dan terakhir Aconcagua, Argentina 6.962 (mdpl). Selanjutnya, ekspedisi Stapala PKN STAN akan dilanjutkan ke Denali, Alaska USA (6.168mdpl), Vinson Massif, Antartika 4.892 (mdpl), dan Mount Everest, puncak tertinggi dunia, Nepal (8.848 mdpl).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement