Ahad 15 Apr 2018 12:01 WIB

Jaringan PT Muhammadiyah Resmi Luncurkan SBMPTM

Muhammadiyah memiliki sedikitnya 173 perguruan tinggi di seluruh Indonesia

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Lincolin Arsyad (tengah) menekan bel tanda kinck off Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Mugammadiyah (SBMPTM) di Hotel Harris, Gubeng, Surabaya, Sabtu (14/4)
Foto: Dadang Kurnia / Republika
Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Lincolin Arsyad (tengah) menekan bel tanda kinck off Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Mugammadiyah (SBMPTM) di Hotel Harris, Gubeng, Surabaya, Sabtu (14/4)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah secara resmi meluncurkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (SBMPTM) di Hotel Harris Gubeng, Surabaya, Sabtu (14/4). SBMPTM merupakan seleksi bersama penerimaan mahasiswa baru di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang diinisiasi Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah.

"Pelaksanaannya dilandasi semangat kebersamaan untuk membesarkan PTM. Harapannya, di tahun-tahun mendatang diharapkan PTM mendapat input yang baik, lulusan berkualitas, berkontribusi pada kesejahteraan rakyat," kata Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Lincolin Arsyad, seusai peresmian.

Lincoln menhungkapkan, Muhammadiyah memiliki sedikitnya 173 perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebaran PTM tersebut menjadi cukup potensial untuk dilakukan seleksi bersama yang terintegrasi.

Lincoln menambahkan, SBMPTM yang baru dibuka tahun ini merupakan uji coba. Maka dari itu, fakultas yang dibuka pun baru kedokteran. Artinya, hanya 12 PTM yang melaksanakan SBMPTM, yakni yang sudah ada Fakultas Kedokteran saja.

Kesemuanya adalah, Unibersitas Ahmad Dahlan, UM Jakarta, UM Makassar, UM Malang, UM Palembang, UM Dr. Hamka, UM Purwokerto, UM Semarang, UM Sumatera Utara, UM Surabaya, UM Surakarta, dan UM Yogyakarta.

"Pada periode ini, program studi yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa adalah Pendisikan Dokter. Tapi akan diperluas untuk program studi lainnya pi periode selanjutnya," ujar Lincoln.

Sekretaris Panitia Pusat SBMPTM Muhammad Dai menambahkan, keunggulan pendaftaran online SBMPTM adalah memudahkan calon mahasiswa dalam memilih PTM tujuannya. Artinya, calon mahasiswa yang berada di Surabaya misalnya, tidak harus mengikuti test di Jakarta, saat ingin masuk ke prodi Pendidikan Dokter UM Jakarta.

Calon mahasiswa cukup mendaftar melalui portal online dan melakukan pembayaran melalui transfer via Bank Syariah Mandiri terdekat. "Sehingga pada pelaksanaannya diharapkan lebih efisien, murah, dan fleksibel karena adanya mekanisme lintas wilayah," ujar Dai.

Dai juga mengungkapkan biaya pendaftaran yang harus dibayarkan calon mahasiswa yang ingin mengikuti seleksi tersebut. Adapun harga yang harus dibayarkan adalah Rp 750 ribu, dimana nantinya calon mahasiswa mempunyai kesempatan memilih tiga PTM yang diharapkan, dan mengikuti ujian di lokasi terdekat.

Dai menjelaskan, pendaftaran SBMPTM akan dibuka selama satu bulan, yakni mulai 1 Juni 2018. Adapun pelaksanaan test baru dilakukan pada minggu ketiga Juli 2018. Kuota calon mahasiswa yang mendaftar pada SBMPTM tahun ini sebanyak 5 ribu peserta.

Dari kesemuanya itu, panitia menyediakan 210 kursi untuk lolos tahap satu. Peserta yang lolos tahap ini, akan mengikuti test selanjutnya di PTM tujuan masing-masing. Total 210 kursi yang lolos pada seleksi tersebut merupakan 5-10 persen dari total mahasiswa baru prodi Pendidikan Dokter di seluruh PTM yang jumlahnya mencapai 1.250.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement