REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) mendorong mahasiswa agar memiliki cita-cita untuk menjadi pengusaha. Adapun selama ini lulusan perguruan tinggi sebagian besar mengincar untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
JK menjelaskan, setiap tahun pemerintah menjaring 50 ribu orang untuk menjadi PNS. Dari jumlah tersebut, hanya sebanyak 10 ribu PNS lulusan sarjana yang fresh graduate. Sementara, pemerintah mencatat lulusan sarjana di seluruh Indonesia berjumlah sekitar 1 juta orang per tahun.
"Jadi yang bisa menjadi pegawai negeri dari sarjana tidak lebih dari 1 persen, jadi 90 persen dari anda jangan berpikir jadi pegawai negeri karena tidak ada tempatnya lagi," ujar JK ketika membuka Pendampingan Kewirausahaan Mahasiswa PTN/PTS Se-Sumatra Barat di Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (2/5).
JK mengatakan, pada tahun ini pemerintah secara khusus membuka formasi penerimaan PNS untuk guru dan tenaga kesehatan. Sementara, formasi PNS untuk urusan administrasi dikurangi agar efisien.
Menurut JK, formasi PNS untuk urusan administrasi di perkantoran gubernur maupun kementerian tidak terlalu mendesak. Sebab, di tengah kemajuan teknologi pekerjaan tersebut tidak lagi membutuhkan tenaga pekerja dengan jumlah yang banyak.
"Kalau (formasi administrasi) pensiun 100 ribu, yang diterima baru hanya 50 ribu, jadi kita akan kurangi demi efisiensi, apalagi dengan kemajuan teknologi," kata Jusuf Kalla.
JK berpesan kepada mahasiswa agar berpikir untuk mempunyai karier yang tak terbatas, yakni dengan menjadi pengusaha. Dia mencontohkan, beberapa orang terkaya di dunia memulai bisnisnya dari bangku kuliah. Misalnya saja Bill Gates dan Mark Zuckerberg. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi pendorong untuk memajukan bangsa melalui wirausaha.
Adapun JK memberikan tips kepada para mahasiswa UNP agar dapaat menjadi seorang pengusaha yang baik, dan sukses. Menurut JK, seorang pengusaha harus punya semangat, pengetahuan, dan pengalaman.
"Begitulah pengusaha, yang paling penting mencoba dan memulai," ujar JK.
Ikuti Whatsapp Channel Republika