REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penutupan pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada Jumat malam (27/4) mencatat jumlah pendaftar yang memilih Institut Pertanian Bogor (IPB) lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, tercatat 42.037 pendaftar, naik lebih dari 20 persen dibanding dengan 2017.
Sementara itu, pendaftar melalui jalur reguler mencapai total 34.593 orang. Dari total itu, peserta yang memilih IPB untuk pilihan pertama sebesar 13.010, pilihan kedua 11.876, dan pilihan ketiga 9.709. Sedangkan, siswa yang mendaftar melalui jalur beasiswa Bidikmisi mencapai 7.442 dengan jumlah peserta yang memilih IPB pada pilihan pertama 3.169, pada pilihan kedua 2.489, dan pilihan ketiga 1.784.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Drajat Martianto mengatakan, dari sekian banyak pendaftar ini, panitia akan menyeleksinya secara maksimal untuk mendapatkan sekitar 1200 calon mahasiswa terbaik yang akan melanjutkan pendidikan di IPB. "Untuk diketahui bahwa dari kuota maksimal 4000 mahasiswa baru, paling tidak 30 persen mahasiswa akan diterima melalui jalur SBMPTN," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/5).
Selain itu, sekitar 52 persen melaui jalur SNMPTN. Sisanya, diisi melalui jalur mandiri seperti Ujian Talenta Mandiri, Beasiswa Utusan Daerah, Jalur Ketua Osis dan Jalur Prestasi Internasional dan Nasional untuk bidang sains, olah raga dan seni/budaya.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, SBMPTN dan jalur mandiri merupakan opsi lain bagisiswa yang belum diterima melalui SNMPTN jangan berkecil hati. "Daya tampung Program Sarjana di PTN Indonesia pada tahun 2018 adalah sebanyak 340.667 kursi, artinya masih terbuka luas peluang untuk masuk PTN impian," ucapnya, beberapa waktu lalu.
Nasir juga mengingatkan para siswa-siswi dari kalangan tidak mampu agar selalu semangat belajar dan menjaga impiannya untuk masuk PTN. Mengenai biaya kuliah dan kebutuhan hidup saat kuliah bagi calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu, Kemenristekdikti pada tahun ini telah mengalokasikan bantuan biaya pendidikan Bidikmisi bagi 90.000 orang.
Jangan sampai ada anak Indonesia yang putus sekolah karena tidak mampu, kalau ada 100 orang yang diterima di PTN tetapi tidak mampu dan tidak ada biaya dari orang tua nya, kami akan memberikan beasiswa kepada 100 orang tersebut," tutur Nasir.