REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengimbau kepada semua rektor perguruan tinggi untuk memperhatikan hubungan antara civitas kampus dan alumni. Sebab, menurut dia, hingga kini belum ada regulasi khusus yang mengatur hal tersebut.
"Hubungan alumni yang datang ke kampus itu kan tergantung monitoring universitas. Maka, itu tanggung jawab rektor," kata Nasir di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (4/6).
Nasir juga menyerukan agar seluruh rektor betul-betul mengawasi kegiatan mahasiswa dan dosen di lingkungan kampus. Seruan itu menyusul penangkapan tiga terduga teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan pasukan Brimob Polda Riau, di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Sabtu (2/6).
"Harus ditindak. Kalau memang betul kampus harus dibersihkan dari terorisme. Kampus tidak boleh terlibat dalam radikalisme maupun terorisme," kata dia menegaskan.
Sebelumnya, Polda Riau menyatakan penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Antiteror di Unri, tepatnya Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), pada Sabtu (2/6), terkait dugaan adanya jaringan teroris. Penggeledahan dimulai sejak pukul 14.00 WIB.
"Iya, kalau Densus 88 pasti (terkait dugaan jaringan teroris)," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Sunarto di Pekanbaru, Sabtu.
Namun, Sunarto tidak bersedia berkomentar banyak terkait penggeledahan yang turut melibatkan Brimob dan Ditreskrimum Polda Riau serta jajaran Polresta Pekanbaru tersebut. Sementara itu, Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Nandang mengatakan bahwa Polda Riau dalam penggeledahan itu sifatnya hanya memberikan pengamanan.