REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT — Tim Pengabdian Masyarakat Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) menggelar pelatihan berbasis penguatan komunitas. Pelatihan dilakukan dalam bentuk pelatihan dan penguatan kapasitas BUMDES dalam membina UMKM menuju wilayah maju dan mandiri.
Kegiatan pelatihan diselenggarakan di Balai Pertemuan Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. “Ini merupakan program pengabdian masyarakat dari Universitas Indonesia yang dilakukan dalam rangka menjadikan Desa sebagai pusat pengembangan produk unggulan wilayah,” kata Ketua Tim Pengmas UI, Marsdenia Safnir, dalam siaran persnya.
Marsdenia mengatakan Cimareme adalah Salah satu di Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat tepatnya berada di Kecamatan Ngamprah. Cimareme berasal dari kata Ci yang berarti Cai dan Mareme adalah nama sejenis pohon yang daunnya biasa dimakan sebagai lalapan sebagaimana tradisi Orang Sunda. Pohon Mareme tersebut tumbuh di halaman perkantoran Desa Cimareme dan merupakan satu-satunya pohon mareme yang berada di wilayah Desa Cimareme.
Desa ini juga merupakan Desa yang berada dalam daerah transisi perkotaan, dengan ciri ciri banyaknya industri yang berskala besar dan berkurangnya wilayah pertanian serta perkebunan serta mulai beralih ke sektor jasa.
Setelah melakukan social mapping potensi desa selama 3 bulan, kata Marsdenia, Tim pengmas melihat potensi masyarakat. Menurutnya, Desa Cimareme sebagai desa yang menjadi daerah penyangga di wilayah Bandung Barat menuju ke Ibukota Provinsi mempunyai peranan yang cukup penting.
Marsdenia mengatakan Village Center Business Development bisa dijadikan solusi pemasaran produk terintegrasi desa. Hal ini sejalan dengan kebijakan dari pemerintah yang memberikan peluang terhadap pengembangan ekonomi kreatif. Desa menjadi tempat kreatifitas dibuat, dengan segala kearifan lokal yang tertata didalamnya.
Persiapan UMKM dan BUMDES sebagai pelaku pembangunan desa dalam pembuatan VCBD diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas dan kualitas SDM dalam hal perencanaan, pengelolaan, Pembuatan kemasan, Brand awareness, dan sistem informasi produk ekonomi kreatif desa. Sehingga, lanjut Marsdenia, diharapkan dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi dan branding awareness dalam rangka membuka pasar yang lebih luas.
Pelatihan yang diadakan selama satu hari tersebut mendatangkan pembicara Deni Danial Kesa, yang memberikan pelatihan dengan konsep pemasaran sosial dengan berbasis media sosial dan sistem informasi. Selain mencoba menggali kekuatan produksi lokal masyarakat desa semisal Kerupuk kulit, Aci Kerupuk, Kacang Telor, Keripik Pisang dan makanan lokal lainnya. Masalah Desain, kontrol kualitas dan pengenalan produk menjadi salah satu pekerjaan rumah para pelaku UMKM supaya meningkatkan kelasnya
Pada kesempatan tersebut turut diperagakan pembuatan kemasan dan merk dagang. Sebagai puncak acara di luncurkan Prototype Portal pemasaran produk Desa Cimareme yang akan terintegrasi dengan pusat oleh oleh Cimareme disertai pengenalan wisata edukasi untuk company visit bagi siswa siswi SMK di seluruh Indonesia.