REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN-- Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menggelar Seminar Nasional Motivasi “Menjadi Guru yang Sukses, Berkah dan Bahagia”. Seminar yang diadakan di ruang aula utama lantai 3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SMH, Senin (26/11) itu diikuti ratusan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang datang dari beberapa sekolah di Banten.
Ketua Jurusan PAI UIN SMH Banten Drs H Saefudin Zuhri MPd menyatakan pentingnya penyelenggaraan acara ini untuk memotivasi para guru PAI dalam menjalankan tugasnya di sekolah. Menurutnya, semangat dan motivasi para guru harus terus dijaga agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu.
“Pada masa sekarang, tugas guru semakin beragam. Mereka tidak hanya menangani masalah akademis, melainkan juga masalah administratif. Sehingga, guru membutuhkan semangat dan motivasi yang luar biasa agar KBM tidak terganggu karena lelah dan motivasi yang sudah menurun,” kata Saefuddin Zuhri dalam sambutannya di acara Seminar Nasional Motivasi guru PAI, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/11).
Saifuddin menambahkan, guru dan calon guru hendaknya memiliki pengetahuan tentang kompetensi apa saja yang harus dimiliki secara individu agar bisa menjadi guru yang profesional. Guru hendaknya memiliki daya tarik yang dapat memikat anak didiknya, mampu memahami kemampuan setiap anak didiknya dan memotivasi anak didiknya untuk berprestasi.
“Seorang guru yang berkarakter mampu mengantarkan anak didiknya ke gerbang prestasi. Mereka mampu mencetak anak-anak Indonesia yang berkualitas dan berguna bagi nusa dan bangsa. Dengan cerdasnya anak bangsa, Indonesia pun akan maju. Generasi penerus bangsa yang cerdas akan menjadi jembatan kemajuan bangsa Indonesia. Generasi penerus bangsa yang cerdas mencerminkan pribadi bangsa dan mengangkat derajat serta martabat bangsa di mata dunia.” harap Syaefuddin Zuhri.
Para guru Pendidikan Agama Islam peserta seminar motivasi yang digelar UIN SMH, berfoto bersama dengan nara sumber.
Pada seminar sehari tersebut, panitia mengundang nara sumber, Setiyo Iswoyo. Ia seorang trainer dari Lembaga Training dan Konsultan Pendidikan Millenial 21st Century Academy. Ia menyampaikan materi secara menarik sehingga membuat para peserta tidak meninggalkan acara sampai selesai.
Dalam pemaparannya, Setiyo Iswoyo membekali para peserta seminar agar bisa menjadi guru yang sukses, bahagia dan berkah. Di antaranya dengan menjadi guru yang visioner yang bisa merancang atau merencanakan masa depan secara jelas, spesifik dan tertulis.
Menurutnya, seorang guru juga harus mempunyai pikiran yang terbuka, update terhadap perkembangan teknologi baru. “Bahwa masa yang akan datang serba tidak menentu, rapuh dan kompleks, peserta didik perlu diberikan serangkaian keterampilan yang diyakini menjadi bekal bagi mereka untuk survive,” ujarnya.
Setiyo menyitir Surat An Nisaa’ ayat 9, yang artinya, “Dan hendaklah takut kepada ALLAH orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada ALLAH dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Ia juga menyitir pesan Sahabat Ali, RA, yang bisa menjadi bekal orang tua dan guru dalam mendidik anak-anak, “Didiklah anak-anakmu untuk suatu masa dimana masa itu berbeda dengan zamanmu saat ini."
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan para mahasiswa Jurusan PAI UIN SMH Banten. Mereka menyuguhkan beberapa tarian dan lagu bernuansa religius sehingga menambah kekhidmatan acara. Para peserta semakin semangat mengikuti acara dan mengapresiasi penampilan para mahasiswa PAI.
Menurut Sekretaris Jurusan PAI UIN SMH Banten, Yahdinil Firda Nadhirah, SAg, MSi., para mahasiswa Jurusan PAI sengaja dilibatkan pada acara ini guna memberikan pengalaman mengadakan suatu acara yang bermanfaat buat para guru. “Para mahasiswa itu punya potensi dan semangat luar biasa. Dengan melibatkan mereka pada kegiatan kampus, maka akan terbina hubungan yang baik antar civitas akademika di kampus,” ujar Yahdinil.
Salah seorang peserta, Bundanaeji, MMPd, yang mengajar di SMAN 15 Pandeglang , mengungkapkan kegembiraannya diikutsertakan dalam acara ini, “Kegiatan ini sangat baik untuk para guru. Setelah mengikuti seminar ini, kita mengetahui proses pembelajaran yang kita lakukan selama ini sudah baik atau belum bagi pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa. Saya berharap kegiatan kerja sama seperti ini terus dilakukan oleh pihak FTK UIN SMH Banten, khususnya jurusan PAI,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Laochiyah, guru PAI SMAN CMBBS, "Kami senang diundang dan dilibatkan dalam kegiatan ini. Sebab, menyegarkan motivasi kami kembali agar bisa menjadi guru yang terbaik bagi siswa,” tuturnya.