REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Bukopin dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyepakati kerja sama layanan pembayaran biaya perkuliahan mahasiswa secara host to host. Melalui kerja sama itu, Bank Bukopin berharap dapat meningkatkan pendapatan transaksional, sehingga mahasiswa ITB nantinya dapat melakukan berbagai jenis pembayaran dana pendidikan.
Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, pihaknya telah menyepakati perjanjian kerja sama layanan keuangan pada Selasa (4/12). Penandatangan dilakukan pada Eko dengan Rektor ITB Kadarsah Suryadi.
"Mahasiswa ITB, nantinya dapat melakukan berbagai jenis pembayaran dana pendidikan. Seperti uang pangkal, SPP, hingga biaya semester pendek melalui jaringan Bank Bukopin dengan sistem open payment," kata Eko.
Sistem ini, kata dia, dapat dilakukan mahasiswa sewaktu-waktu dengan nominal yang fleksibel. Kerja sama rencananya, juga akan diintegrasikan ke dalam layanan digital yang dikembangkan Bank Bukopin. Yakni, aplikasi payment point Bukopinet dan tabungan digital Wokee.
Kerja sama ini, kata dia, bagian dari langkah Bank Bukopin meningkatkan transaksional banking. Secara nasional, Bukopin menargetkan Rp80 miliar per tahun dari transaksional. "Sedangkan 2019 diharapkan naik 20 persen. Dari sisi infrastruktur, kami sudah siap,” kata Eko.
Langkah ini, kata Eko, meningkatkan pendapatan dari transisional banking tak hanya dilakukan dengan lembaga pendidikan, tetapi juga sektor lainnya. Seperti komunitas usaha kecil dan menengah (UKM), koperasi, dan lainnya.
Selain itu, penyediaan layanan pembayaran biaya studi mahasiswa ITB, juga bagian dari strategi perseroan meningkatkan penerimaan dana pihak ketiga. Saat ini, terdaftar sekitar 24 ribu mahasiswa ITB. Mereka otomatis menjadi nasabah potensial bagi Bank Bukopin.
Selain menandatangani perjanjian kerja sama, Bank Bukopin juga menyerahkan bantuan satu unit ambulans kepada ITB sebagai bagian dari kegiatan CSR perseroan. Program tersebut sejalan dengan kebijakan CSR Bank Bukopin yang difokuskan ke bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan, kesehatan dan lingkungan.
“Kami berharap layanan Ambulans ini akan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh keluarga besar ITB dan masyarakat sekitar," kata Eko. Selama ini Bank Bukopin juga telah menyediakan fasilitas ambulans di kantor pusat dan cabang untuk kebutuhan keluarga karyawan dan masyarakat sekitar.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, kerja sama tersebut tak hanya menyangkut layanan perbankan, tetapi terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM). “Kami ITB menyambut baik program ini," katanya.
Apalagi, pengembangan SDM harus dilakukan untuk menyongsong era digital masuk. Sehingga harus didefinisikan bagaimana menyiapkan digitalisasi. "Kita juga rumuskan bersama keahlian apa saja ke depan,untuk menghadapi masa peluang dan tantangan ke depan,” katanya.