Kamis 03 Jan 2019 04:00 WIB

Menristek Dikti Serahkan SK ITS NU Pekalongan

Pekalongan didorong sebagai kota pendidikan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Dosen yang sedang mengajar para mahasiswa (ilustrasi)
Foto: theguardian.com
Dosen yang sedang mengajar para mahasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyerahkan langsung Surat Keputusan pendirian Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) Pekalongan pada Ketua PBNU Dr H Hanif Saha Ghofur. Penyerahan SK dilakukan di pendopo Kabupaten Pekalongan, Senin (31/12), dengan disaksikan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, pengurus PCNU Kabupaten Pekalongan dan jajaran muspida setempat.

Dalam kesempatan itu, Menristek Dikti juga meresmikan Gedung Baru Kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Kajen dengan menandatangani prasasti gedung baru. Prasasti tersebut kemudian diserahkan Bupati Asip Kholbihi pada pimpinan AKN Kajen, Mujiyanto. 

 Menristek mengaku optimistis ITS NU Pekalongan dapat berkembang pesat dan bersaing dengan perguruan tinggi lain. ''Bahkan ITS NU Pekalongan mungkin dapat melebihi universitas, karena kita tahu bahwa perguruan tinggi yang baik di Indonesia bukan universitas melainkan Institut Teknologi Bandung,'' ujar dia.

Dia menyebutkan, berdasarkan penelitian dan publikasi di tingkat internasional, Indonesia pada tahun 2014 baru memiliki 5.250 pendidikan tinggi. Jumlah tersebut masih jauh lebih sedikit dibanding Thailand yang mencapai angka 9.500 perguruan tinggi, Singapura memiliki 18.000 lembaga PT dan Malaysia 28.000 lembaga PT.

Namun pada masa pemerintahan Jokowi, Menristek menyebutkan, jumlah lembaga perguruan tinggi di Indonesia berkembang pesat. Tertanggal 22 Desember 2018, dia menyebutkan jumlah lembaga perguruan tinggi di Indonesia berkembang menjadi 25.800 unit,  berhasil mengalahkan negara lain seperti Thailand dan Singapura.

''Ini sejarah baru bagi Indonesia, karena mampu mengalahkan Thailand,'' katanya.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dalam kesempatan itu mengapresiasi Menristek Dikti yang telah menyerahkan SK pendirian ITS NU Pekalongan sekaligus peresmian gedung bari AKN Kajen. Dia menyebutkan, sejak awal memang mendorong wilayah Kabupaten Pekalongan sebagai wilayah pusat pendidikan.

''Berdirinya pusat pendidikan di Kabupaten Pekalongan akan mempunyai korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu juga sebagai ikhtiar bagi pemkab untuk menyediakan sumber daya manusia yang bagus untuk dapat bersaing di masa depan,'' kata dia.

Sedangkan Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Khudlori, menyebutkan ITS NU Pekalongan harus menjadi simbol kebanggaan warga NU dan masyarakat Kabupaten Pekalongan. Untuk itu, jajaran pengurus ITS NU harus bisa mengelola lembaga perguruan tinggi tersebut dengan baik.

''Setiap tahun, ada sebanyak 5.000-6.000 yang lulus pendidikan tingkat SMA sederajat di Kabupaten Pekalongan. Namun dari jumlah itu, baru sekitar 1.000-1.500 lulusan SMA, yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hadirnya ITS NU Pekalongan ini, diharapkan mampu mendongkrak angka partisipasi perguruan tinggi di Kota Santri,'' katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement