Rabu 15 May 2019 14:34 WIB

Mahasiswa UNY: Gobak Sodor, Permainan Pembentuk Karakter

Gobak sodor mengandung banyak nilai pendidikan karakter.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Permainan gobak sodor.
Foto: istimewa
Permainan gobak sodor.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah mahasiswa Prodi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum FIS Universitas Negeri Yogyakarta mengajarkan pendidikan karakter melalui permainan gobak sodor. Elly Nur Rahmawati, Muhammad Abdul Aziz, Yohana Suryana, dan Syifa Alkautsar mengaplikasikannya di SDN Purwobinangun yang masih melestarikan permainan tradisional gobak sodor di ekstrakurikuler.

Elly mengatakan, karakteristik siswa SD ada dalam fase senang untuk mempelajari hal-hal konkret dan tidak abstrak. Membentuk karakter anak SD tidak cukup dengan memberikan pemahaman kognitif soal pengertian karakter.

"Sehingga perlu adanya inovasi untuk mengembangkan pendidikan karakter dan permainan merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran penanaman karakter," kata Elly.

Dengan bermain, siswa diharapkan mampu mengidentifikasi nilai-nilai karakter dalam permainan tersebut. Aziz mengungkapkan, permainan tradisional memang mengandung nilai-nilai tertentu.

"Gobak sodor dipilih karena permainan membutuhkan ketangkasan, kecepatan, kekuatan berlari, dan strategi permainan," ujar Aziz.

Yohana menjelaskan, gobak sodor melibatkan dua tim, yaitu tim penjaga dan pemain. Setiap orang di tim penjaga membuat pejagaan berlapis dengan cara berbaris ke belakang sambil merentangkan tangan agartidak bisa dilalui oleh tim pemain/lawan. Satu orang tim penjaga bertugas di garis tengah yang bergerak tegak lurus dari penjaga lainnya.

Jarak antara satu penjaga dengan penjaga yang lain kurang lebih sejauh lima langkah. Sedangkan, jarak rentangan ke samping sejauh empat kali rentangan tangan.

Wilayah permainan dan garis jaga ditandai oleh kapur. Selama permainan berlangsung, salah satu kaki penjaga harus tetap digaris jaga, tidak bisa bergerak bebas menghalangi pemain lawan.

"Jika pemain lawan tersentuh penjaga, pemain gugur, kemenangan akan diperoleh tim penjaga jika berhasil mengenai seluruh pemain lawan," kata Yohana.

Syifa mengungkapkan, nilai-nilai karakter yang terkandung dalam gobak sodor sangat banyak. Karenanya, permainan ini dipilih sebagai satu sarana mengajarkan pendidikan karakter.

"Mulai dari religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, nasionalisme, demokrasi, kepatuhan, kesadaran hak dan kewajiban, serta tanggung jawab," ujar Syifa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement