REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba), berhasil menyelesaikan proses akreditasi internasional yang dilakukan oleh Accreditation Service for Internasional Schools, Colleges & University (ASIC). Menurut Rektor Unisba, Edi Setiadi, terdapat tiga predikat penilaian dalam akreditasi ASIC.
Tiga penilaian tersebut yakni, premier, qualified, dan failed. Penilian tersebut, didasarkan pada hasil visitasi CEO dan inspektur ASIC yang terdiri dari Dr Lee Hamond dan Dr. Graeme Ronald pada 13 hingga 17 Mei 2019.
"Alhamdulillah, ketiga belas prodi yang diajukan Unisba mendapatkan predikat premier, yaitu predikat tertinggi (level 1) dalam akreditasi ASIC," ujar Edi kepada wartawan, di Kampus Unisba, Senin (1/7).
Edi mengatakan, Unisba dinilai bisa memenuhi 6-8 Area Operasi yang dipersyaratkan. Penilaian tersebut didapatkan Unisba melalui email yang dikirimkan lembaga ASIC pada 26 Juni 2019.
Adapun ke 13 Program Studi (Prodi) tersebut Sarjana dan satu Prodi Pascasarjana. Yakni, Hukum Ekonomi Syariah (Fakultas Syari’ah), Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah), Hukum (Fakultas Hukum), Psikologi (Fakultas Psikologi), Matematika (MIPA), Perencanaan Wilayah dan Kota, Prodi Pertambangan (Fakultas Teknik), Akuntansi, Ilmu Ekonomi, Manajemen (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Ilmu Komunikasi (Fakultas Ilmu Komunikasi), dan Program Studi Pendidikan Dokter (Fakultas Kedokteran) serta Magister Hukum (Program Pascasarjana) telah meraih akreditasi internasional ASIC.
Menurut Edi, ASIC adalah badan akreditasi independen yang berbasis di United Kingdom (UK). ASIC berspesialisasi dalam melakukan akreditasi sekolah, perguruan tinggi, universitas, organisasi pelatihan dan penyedia pendidikan online jarak jauh, baik di Inggris maupun di luar negeri.
Hasil akreditasi Unisba, kata dia, diperoleh dari berbagai aspek penilaian mulai dari kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu, sumber daya yang tersedia untuk staf dan manajemen, pembelajaran pengajaran, kesejahteraan mahasiswa, kualifikasi dan penghargaan yang ditawarkan oleh institusi, serta prosedur pemasaran dan rekrutmen mahasiswa.
"Fantastic, itulah kesan yang diutarakan CEO ASIC saat mengetahui sikap yang baik, kesantunan dari mahasiswa, dosen, dan pimpinan Unisba," katanya.
Menurut Warek I Unisba, Harits Nu’man, karakteristik Islam yang diusung Unisba dalam kesehariannya menjadikan poin sangat tinggi dari ASIC untuk dosen dan Unisba secara keseluruhan. Mereka menilai, semuanya sangat menakjubkan.
"Pimpinan Unisba, dinilai mampu mengorganisasikan kegiatan on site inspection dan tim dengan begitu baik," katanya.
Tim dari ASIC, kata dia, merasa kagum pada Unisba karena kekeluargaan yang dibangun saat mereka berkunjung. Apalagi, mereka datang ke Unisba saat bulan puasa, namun panitia pelaksanaan akreditasi dari Unisba menyiapkan makan.
"Kami saat itu semuanya berpuasa tapi menyediakan makan buat mereka. Bagi mereka, ini toleransi luar biasa dan mereka baru pertama ke PTS Islam," katanya.