REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 3.730 mahasiswa baru Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah, mendeklarasikan sikap anti radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme di hadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Deklarasi yang disaksikan oleh Ka Subdit Humas Polda, dan Asisten Teritorial Kodam IV/Diponegoro ini dilaksanaan dalam rangkaian pekan taaruf bagi mahasiswa baru Unissula tahun akademik 2019/2020.
Deklarasikan Anti Radikalisme ini dipimpin oleh Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Hasan Toha Putra dan dilaksanakan di aula Sultan Agung, Rabu (4/9).
Dalam kesempatan ini, Hasan Toha Putra mengungkapkan, kampusnya menekankan betul kepada mahasiswa baru bahwa Unissula ini adalah kampus yang rahmatan lil alamin.
Kampus yang bisa menjadi rahmat untuk seluruh alam. "Maka perlu kami sampaikan bahwa Unissula di bawah Yayasan YBWSA menolak dan menentang keras paham radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme," katanya.
Unissula juga berkomitmen untuk mendukung pemerintah, TNI, dan Polri dalam menanggulangi dan memberantas setiap gerakan serta organisasi berfaham radikalisme tersebut di seluruh pelosok negeri.
Ia juga menegaskan, keluarga besar YBWSA dan Unissula menyadari bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan bangsa yang majemuk.
"Maka Unissula ingin menjadi poros terdepan dalam merawat dan menjaga NKRI," tegas Hasan Toha Putra dalam sambutannya.
Hadir dalam kesempatan ini, Ka Subdit Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Priyono serta Asisten Teritorial Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Jaelan SIP.
Kepada wartawan, Priyono mengapresiasi komitmen Unissula yang menanamkan kepada mahasiswanya semangat serta nilai-nilai antiradikalisme.
"Kami berharap, apa yang telah diikrarkan bisa dipegang teguh sebagai bentuk pertanggungjawaban atas komitmen yang telah dilaksanakan tersebut," kata dia.