Sabtu 21 Sep 2019 15:06 WIB

Yarsi Tuan Rumah Konferensi Bioinformatika Tertua di Aspas

Indonesia belum pernah dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan internasional ini.

Red: Budi Raharjo
Universitas Yarsi menjadi tuan rumah konferensi bioinformatika tertua di Asia Pasifik (Aspas)untuk pertama kalinya di Indonesia.
Universitas Yarsi menjadi tuan rumah konferensi bioinformatika tertua di Asia Pasifik (Aspas)untuk pertama kalinya di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Yarsi menjadi tuan rumah konferensi bioinformatika tertua di Asia Pasifik (Aspas) untuk pertama kalinya di Indonesia. Bekerja sama dengan Asia Pacific Bioinformatics Network (APBioNet), kegiatan itu digelar melalui Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik Informatika dan Pusat Penelitian Genetik.

Konferensi itu melengkapi sederet kegiatan yang telah digelar Yarsi. "Kami telah menyelenggarakan berbagai seminar dan workshop di bidang yang berkaitan dengan bioinformatika, seperti Introductory Bioinformatics Workshop 2017, International Symposium on Bioinformatics (InSyB) 2017 yang diadakan untuk pertama kalinya di Indonesia, Bioinformatics Colloquium 2018, dan Bioinformatics Workshop Fiesta 2018," ujar Rektor Universitas Yarsi Fasli Djalal.

Berbagai kegiatan itu mendapatkan animo yang besar dari komunitas ilmiah maupun industri di Indonesia dan negara tetangga. Ketua Umum InCoB 2019 Rika Yuliwulandari merasa terhormat bisa menggelar konferensi bioinformatika. Acara itu, ujarnya, dihelat bersamaan dengan Genomic Medicine Conference (GMC), The 8th South East Asian Pharmacogenomics Research Network (Seapharm) meeting, dan the Global Organization for Bioinformatics Learning, Education and Training (Goblet) Annual General Meeting 2019.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi ini mengatakan GMC sendiri merupakan flagship conference dari Pusat Penelitian Genetik Universitas Yarsi. Sedangkan APBioNet merupakan organisasi internasional nirlaba yang dibentuk pada 1998 dan memiliki fokus memajukan bioinformatika di Kawasan Asia Pasifik.