REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Yarsi menyelenggarakan International Short Course dengan tema "Digital Transformation: Interplay of Technology, Culture, and The Role of Librarianship in the Global Era".
Rektor Universitas Yarsi, Prof Fasli Jalal, mengatakan di era globalisasi dan transformasi digital yang berkembang pesat seperti sekarang ini, peran perpustakaan dan ilmu informasi semakin vital dalam mendukung akses informasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan tema yang relevan, ungkap Fasli, kursus singkat ini akan mengeksplorasi interaksi antara teknologi, budaya, dan peran perpustakawan dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam konteks global saat ini.
"International Short Course ini dirancang untuk untuk mengintegrasikan inovasi terkini dalam manajemen informasi, budaya, dan literasi, termasuk analisis data ekstensif dan sistem informasi terkini," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (9/3/2024).
Pada sesi Kick off, Koordinator Akademik Short Course Yarsi, Danang Dwijo Kangko MP menjelaskan bahwa selama sesi short course peserta akan menggunakan platform e-learning Universitas Yarsi, yang disebut dengan LAYAR, untuk mengakses materi dan melakukan aktivitas kursus lainnya.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan baik secara sinkronus maupun asinkronus yang meliputi kegiatan perkuliahan, diskusi, refleksi, kuis, dan praktik.
Dia mengatakan, keseluruhan topik kursus setara dengan 1,5 ects. ECTS adalah sistem yang dibuat untuk memudahkan transfer kredit antara negara-negara di Eropa. Adapun Satu (1) ECTS setara dengan beban studi 25–30 jam.
Kegiatan ini, menurutt dia, telah menjadi salah satu bukti eksistensi Program Studi perpustakaan dan Sains Universitas Yarsi baik di dalam maupun di luar negeri dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
Kegiatan ini sekaligus dapat memperluas jaringan profesional para peserta dalam menghasilkan ide-ide inovatif dan memberikan peluang kerja sama di masa depan.
“Kegiatan short course juga menjadi langkah awal bagi peserta dalam memahami perpustakaan, sains informasi, dan peran teknologi dalam konteks budaya global yang berkembang pesat,” kata dosen Prodi PDSI Fakultas Teknologi Informasi Yarsi ini.
Ketua pelaksana, Indah Kurnianingsih, mengatakan kegiatan yang berlangsung pada 5-8 Maret 2024 secara daring ini, dengan diikuti peserta dari berbagai belahan dunia yang berpartisipasi dalam diskusi dan pembelajaran intensif selama empat hari.
Dia mengatakan, para pembicara merupakan pakar ahli dan para akademisi dari berbagai kampus ternama di dunia antara lain -Wardiyono, SS, MBA, Elfitri Kurnia Erza M IKom yang merupakan dosen di Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi.
Baca juga: Baca Bawah Masjid Al Aqsa Penuh Terowongan, Mitos Kuil Sulaiman dan Sapi Merah yang tak Muncul
Selain itu menghadirkan pula Prof Pimrumpai Premsmit, dari Universitas Chulalongkorn Thailand, Dr Asmadi Mohammed Ghazali dari Universiti Teknologi MARA (UITM),Sophia Vivian Adeyeye, PhD dari Lead City University Ibadan, Nigeria dan Prof Datin Dr Roslina Othman dari International Islamic University Malaysia (IIUM).
Peserta yang terdaftar berjumlah 185 orang dari berbagai negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Ghana, Nigeria, Zambia, Pakistan, dan Kenya yang terdiri dari kalangan mahasiswa, profesional perpustakaan, pengelola informasi serta kalangan akademisi yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Dia mengatakan, dengan integrasi teknologi sebagai sumbu utama, Indah berharap para peserta dapat menggali potensi terbesar dalam menghadapi tantangan-tantangan masa depan yang beragam di bidang perpustakaan dan informasi.