REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pengadaan kendaraan listrik perlu didorong oleh ekosistem yang mendukung. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri penandatanganan Penandatanganan Kerjasama Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), antara PT. PLN (Persero) dengan 20 Perusahaan dari berbagai lini di Auditorium BJ Habibie Gedung BPPT II, Jakarta (16/10).
"Untuk mengembangkan program kendaraan bermotor listrik perlu adanya integritas yang sangat masif dari kementerian dan lembaga negara maupun BUMN terkait. Dalam hal ini PLN telah berpartisipasi dalam hal SPKLU atau Charging Station," kata dia.
Ia mengungkapkan selain penelitian, sinergi antar kementerian dan lembaga serta dunia industri sangat penting bagi kemajuan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Penandatanganan MoU mengenai Program Kendaraan Bermotor Listrik ini diharapkan dapat menjadi motor pendorong percepatan pengembangan dan penerapan kendaraan listrik di Indonesia.
Sementara itu, Plt. Direktur Utama PLN, Sripeni Inten mengungkapkan apresiasi atas sambutan yang baik dari seluruh mitra perusahaan yang terlibat dalam kerjasama tahap awal ini. Dirinya menambahkan kolaborasi dan dukungan banyak pihak diharapkan bisa mempercepat realisasi pemanfaatan kendaraan listrik di segala lini.
"Seperti yang kita ketahui bahwa PLN mendapatkan penugasan dari Pemerintah dalam rangka penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai. Hal ini juga menjadi bukti komitmen dan kontribusi bersama terhadap program Pemerintah demi terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik," kata Inten.