Sabtu 26 Oct 2019 14:43 WIB

Senat Akademik ITB Kerucutkan 10 Bakal Calon Rektor

Senat akademik akan kerucutkan nama hingga menjadi tiga orang nama saja

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Kampus ITB
Kampus ITB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Sepuluh bakal calon Rektor ITB periode 2020-2025 telah menyelesaikan debat terbuka yang diselenggarakan di Aula Barat, Sabtu (26/10). Usai kegiatan tersebut, Senat Akademik akan mengerucutkan bakal calon rektor menjadi enam nama dan selanjutnya bertahap menjadi tiga orang nama.

Ketua Senat Akademik ITB, Hermawan Kresno mengaku pasca debat terbuka, pihaknya akan melaksanakan sidang tertutup antara anggota tetap dan anggota ex Officio Senat Akademik yang ditunjuk. Dalam rapat tersebut, pihaknya akan membahas dan menghasilkan tiga nama yang kemudian diserahkan ke Majelis Wali Amanah (MWA).

"Tugas kita menghasilkan tiga (nama) yang akan disampaikan ke MWA," ujarnya seusai debat terbuka di Aula Barat ITB, Sabtu (26/10). Untuk saat ini, menurutnya pihaknya akan mengerucutkan bakal calon rektor menjadi enam nama.

Dirinya mengaku tidak terdapat deadline kapan tiga nama itu harus diserahkan ke MWA. Namun, paling lambat sebelum 20 Januari 2020 saat masa jabatan Rektor ITB yang lama selesai dan diperkirakan sebulan sebelum itu sudah terdapat nama yang diserahkan.

"(Rencana) 1 November ada tiga nama itu sebetulnya ancang-ancang, tergantung pleno misal masih perlu data maka diberi kesempatan. Batas akhir pleno membahas enam dan tiga nama mudah mudahan minggu kesatu dan kedua November," katanya.

Dirinya menambahkan, berdasarkan peraturan senat ITB maka bakal calon rektor yang akan dinilai seputar rekam jejak, pengalaman leadership dan berani mengambil keputusan. Sementara terkait program yang harus dilaksanakan rektor ke depan terangkum dalam rencana induk pengembangan 2020-2025.

"Senat sudah menyampaikan rencana induk pengembangan ke MWA, menyusun apa yang dikerjakan ke depan dan sudah ditetapkan dan harus dilaksanakan rektor. Contoh ITB harus masuk 200 peringkat dunia," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement