Ahad 03 Nov 2019 01:13 WIB

IPB Siap Hadapi Era VUCA World

Sekolah Bisnis IPB University melepas alumni dengan mindset bisnis baru.

Para nara sumber seminar nasional tentang VUCA World yang diadakan Sekolah Bisnis IPB.
Foto: Dok IPB
Para nara sumber seminar nasional tentang VUCA World yang diadakan Sekolah Bisnis IPB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekolah Bisnis (SB) IPB University melaksanakan seminar nasional dengan tajuk "Rebooting Business Mindset Towards VUCA World" dalam rangka Pelepasan Alumni SB IPB University tahun 2019. Seminar nasional tersebut dilaksanakan di Hotel Pullman Central Park Jakarta, Sabtu (2/11). 

Pada seminar tersebut, Gubernur Bank Indonesia Dr Perry Warjiyo hadir selaku keynote speaker. Hadir pula Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) RI, Prof Bambang Brodjonegoro; Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria; dan Dekan SB IPB University, Prof Dr Noer Azam Achsani.

Prof Bambang Brodjonegoro menyampaikan pesan-pesan penting bagi para alumni SB IPB University. "Saya berpesan kepada para alumni IPB, khususnya alumni SB IPB untuk terus mengembangkan model bisnis baru di bidang pertanian dan perikanan. Hal tersebut saya rasa penting karena sektor pertanian merupakan trademark dari IPB,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/11).

Ia menambahkan, “Saya mengetahui bahwa IPB kini sudah re-branding menjadi IPB University.  Setelah itu IPB University beserta para alumninya memiliki tugas besar untuk mem-branding profesi pertanian agar pola pikir (mindset) para petani bukanlah sekedar petani, namun mereka adalah para pebisnis di sektor pertanian yang berperan dalam memajukan perekonomian dan ketahanan pangan bangsa Indonesia,"  ujar menristek/kepala BRIN RI yang baru dilantik bulan Oktober tersebut. 

Perry Warjiyo menyampaikan kondisi perekonomian dunia aktual. "Kini di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) World, saya mengamati sebuah fenomena baru yang menantang. Fenomena ini saya sebut sebagai Deminishing Globalization Rising Digitalization. Saya berharap, alumni-alumni SB IPB University mampu menjawab tantangan tersebut, khususnya di sektor bisnis di bidang pertanian yang tentunya usaha pertanian yang sesuai dengan era 4.0. Dengan begitu, para alumni dapat terus mengabdi dan memajukan ekonomi Indonesia," ungkap gubernur Bank Indonesia tersebut. 

Prof Arif Satria dalam sambutannya menyampaikan strategi IPB University menghadapi VUCA World. "Dalam menghadapi VUCA World yang membuat kita menjadi fragile, kita harus menyikapinya juga dengan VUCA yang membuat kita menjadi Agile, VUCA tersebut ialah Vision, Understanding, Clarity, dan Agility. Volatiliy menuntut kita untuk berpikir lebih jauh ke depan, lebih adaptif, dan berkomitmen pada masa depan yang lebih baik. Uncertainty harus kita hadapi dengan kolaborasi, pendekatan yang baik, serta fleksibilitas. Complexity mengharuskan kita untuk memiliki skill Complex Problem Solving, komunikasi yang baik, kemampuan analisis data, dan kejernihan dalam berpikir. Juga Ambiguity yang harus disikapi dengan skill akuntabilitas yang tinggi, change advocacy, karakter yang inovatif, serta skill technology centric," papar dosen IPB University dari Fakultas Ekologi Manusia tersebut. 

Sesi seminar dilanjutkan dengan diskusi terkait sektor bisnis Indonesia menghadapi Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ambiguitas: Kondisi Bisnis Internasional. Sesi tersebut  diisi oleh CEO LinkAja, Danu Wicaksana;  Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI, Indra Utoyo;  dan Founder Jouska Aakar, Abyasa Fidzuno. 

Dalam acara pelepasan alumni tersebut, SB IPB University melepas 26 alumni pendidikan Doktor Manajemen Bisnis, 200 alumni program Magister Manajemen Bisnis, dan 43 alumni program Sarjana Bisnis. Kini, SB IPB University telah memiliki total alumni sebanyak 4.182 orang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement