Rabu 20 Nov 2019 14:04 WIB

Rektor UI Sampaikan Lima Poin Penting di Akhir Masa Jabatan

Rektor UI menyampaikan pidato terakhirnya.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Rektor UI Muhammad Anis.
Foto: Republika/Prayogi
Rektor UI Muhammad Anis.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rektor Universitas Indonesia, Profesor Muhammad Anis mengisi pidato terakhirnya di gedung rektorat UI, pada Rabu (20/11). Dalam pidato terakhirnya, Anis menyampaikan lima point penting dalam rapat paripurna Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI).

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, bahwa lima point penting yang disampaikan Prof Anis, yakni, memperkuat jejaring dan kolaborasi untuk meningkatkan kinerja Tridharma, pengembangan human Capital, pengembangan infrastruktur yang terintegrasi, peningkatan lendapatan UI, dan me nciptaan Tata Kelola Universitas yang baik.

Baca Juga

Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI), Saleh Husin mengatakan, lima poin tersebut adalah apa yang telah dilakukan Anis sebagai Rektor UI yang menjabat sejak 2014 lalu. Ia pun tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada Anis atas apa yang dilakukannya untuk UI.

"Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada Prof Anis yang telah berhasil memimpin UI selama lima tahun dan banyak catatan positif yang telah ditorehkan," kata Saleh. 

Pidato Anis tersebut kata Saleh, merupakan pidato pertanggungjawaban Anis selaku rektor UI yang nantinya pada tanggal 4 Desember 2019 akan menyerahkan jabatannya kepada Prof Ari Kuncoro. Ari sementara ini menjabat sebagai dekan fakultas ekonomi dan bisnis.

"Saat ini sedang berlangsung proses transisi yang berjalan sangat kondusif dan lancar," kata Saleh.

Saleh juga menambahkan, bahwa MWA telah membentuk pansus tata kelola yang diketuai oleh Bambang Brojonegoro yang terus bersama rektor dan rektor terpilih merumuskan rencana strategis indikatif, RKT dan RKA 2020 yang nanti disahkan di rapat paripurna terbuka.

Selain itu ada enam agenda lainnya yang dilakukam MWA, termasuk memperkenalkan dan menetapkan anggota komite resiko yakni Darmin Nasution selaku ketua dab Teuku Yuri sebagai sekretaris. Kemudian sebagai anggotanya diisi oleh Hikmahanto Juwana, Sumantri Slamet, dan Mirza Adityaswara.

Turut hadir dalam rapat paripurna tersebut, Menteri Ristek pak Bambang Brojonegoro, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Tohir dan mantan Menko Ekonomi Darmin Nasution.

"Saya berterima kasih buat pak Mirza, mantan Deputi Senior BI yang masih mau terlibat guna mengurusi kampus UI almamaternya termasuk pak Hikmahanto yang sangat sibuk. Saya juga salut dan memberikan apresiasi kepada ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ristek pak Bambang Brojonegoro yang super sibuk di kabinet masih bisa dan mau membagi waktu untuk selalu mengikuti rapat rapat MWA UI termasuk menteri BUMN pak Erick Thohir dan mantan Menko Ekonomi pak Darmin Nasution guna bersama sama memajukan Universitas Indonesia yang kita cintai bersama menjadi world class university," kata Saleh

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement