REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Universitas Islam Makassar (UIM) secara resmi menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Pusnas) dalam pengembangan dan layanan digital library (perpustakaan digital).
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Rektor UIM, Dr Hj A Majdah M Zain dengan Kepala Pusnas Drs HM Syarif Bando MM di Makassar, Senin (6/1).
Syarif Bando menyampaikan melalui kerja sama tersebut memungkinkan seluruh civitas akademika UIM bisa leluasa mengakses seluruh koleksi dan literatur pustaka milik Perpustakaan Nasional di Jakarta secara online.
"Jurnal ilmiah kita saja ada tiga miliar artikel dengan kemampuan server mampu melayani dua juta pembaca setiap detik," jelas Syarif Bando.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UIM, Majda berharap agar UIM bisa lebih dikenal melalui perpustakaan yang dikembangkan atas kerjasama Perpustakaan Nasional.
Karena itu, usai penandatangan kerjasama tersebut, langsung dibuka layanan pendaftaran keanggotaan Pusnas kepada seluruh dosen dan mahasiswa UIM.
"Jika pembangunan gedung baru kampus selesai, saya mau perpustakaan lebih dulu diisi. Karena kemajuan sebuah institusi pendidikan tinggi itu dilihat bagaimana perpustakaannya," urainya.
Betapa tidak, Majda menyebut universitas dunia yang hebat tentu dilengkapi perpustakaan luar biasa seperti Oxvord dan Harvard.
"Perguruan tinggi itu membangun kecerdasan, tak akan terbangun kecerdasan tanpa perhatikan perpustakaan," tegasnya.
UIM saat ini sedang membangun gedung perpustakaan empat lantai. Majda berambisi perpustakaan milik UIM untuk menjadi perpustakaan percontohan di Indonesia.
"Kita bangun perpustakaan terbaik yang akan menunjang suasana lingkungan civitas rajin, aktif merenung untuk hasilkan karya, menulis dan penemuan untuk kepentingan bangsa," ungkap Majdah.