REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengapresiasi Universitas Lampung (Unila) yang telah menciptakan mesin perajang singkong (ubi kayu), yang mengubah limbah singkong menjadi pakan ternak.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengatakan hadirnya mesin tersebut dapat berkontribusi langsung kepada daerah Lampung sebagai lumbung ternak nasional. “Sinergi Pemprov Lampung dan Unila terus dilakukan agar dapat menghasilkan teknologi pertanian modern yang meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani,” kata Arinal Djunaidi seusai pertemuan dengan Organisasi Perangkat Daerah lingkup pertanian Pemprov Lampung, Selasa (7/1).
Arinal mengatakan, Pemprov Lampung akan terus bersinergi dengan perguruan tinggi termasuk Unila untuk mendukung percepatan keberhasilan mewujudkan rakyat Lampung Berjaya.
“Saya berharap Unila terus bersinergi dengan Pemprov Lampung, terus berkarya dan berinovasi menciptakan teknologi pertanian baru yang modern yang dapat meningkatkan produksi, nilai tambah dan kesejahteraan petani juga masyarakat,” ujar Arinal yang juga mantan Sekdaprov Lampung.
Ke depan, dia berharap agar alat mesin tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi, terutama untuk tampilan produknya. “Saya bangga akan temuan ini, selain nantinya dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak Lampung, nantinya kita juga bisa memasok ke daerah-daerah yang membutuhkan pakan ternak,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Pertanian Unila, Prof Iwan Sukri, mengatakan limbah batang singkong di Provinsi Lampung sebanyak 1,3684 juta ton per tahun. Alat ini menjadi solusi yang dibuat dengan pemanfaatan limbah batang singkong tersebut.
“Rabakong ini sendiri telah di uji coba, teknologi tepat guna, praktis dan murah. Jiga sudah memperoleh paten dari Kemenkumham RI multiProduk,” katanya.