Sabtu 10 Nov 2012 00:00 WIB

Mendikbud: Penerbit tak Perlu Risau dengan Kurikulum Baru

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Mendikbud Mohammad Nuh meminta penerbit untuk tidak khawatir dengan kurikulum baru pada tahun ajaran 2013/2014, karena pergantian buku tidak akan dilakukan secara langsung, melainkan bertahap.

"Misalnya, SD itu mungkin saja buku kelas satu yang diganti terlebih dulu, bukan langsung buku kelas satu sampai enam, tapi nanti saya akan bicara dengan mereka (penerbit)," katanya di Surabaya, Jumat petang.

Ia mengemukakan hal itu setelah bersilaturahmi dengan 2.000-an mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi dari ITS, Unair, Unesa, PENS, dan PPNS di lapangan futsal ITS Surabaya.

Dalam silaturahmi yang juga dihadiri pengusaha nasional Chaerul Tanjung (anggota MWA Unair/Ketua KEN), ia menegaskan bahwa perubahan buku pun tidak akan dilakukan semuanya, karena masih ada sebagian yang tanpa perubahan.

"Jadi, perubahan yang ada akan ada tahapannya dan tidak semua mata pelajaran akan dirombak, karena masih ada yang tetap dipakai. BSE juga tetap. Untuk itulah, penerbit tidak perlu khawatir," katanya.

Ditanya perkembangan rencana perubahan kurikulum nasional itu, ia menjelaskan minggu depan akan dilaporkan kepada Wakil Presiden, lalu akhir November atau awal Desember akan mulai ada uji publik.

"Insya-Allah, tahun ajaran bari 2013-2014 sudah mulai diterapkan kurikulum nasional yang baru," kata Menteri yang juga mantan Rektor ITS Surabaya itu.

Di hadapan ribuan mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi itu, Mendikbud menyatakan kehidupan ekonomi seseorang itu boleh saja mengalami keterbatasan, tapi cita-cita orang itu tidak boleh terbatas.

"Karena itulah sekarang ada beasiswa Bidik Misi yang jumlahnya sudah mencapai 92 ribu mahasiswa dan mulai tahun depan sudah ada yang lulus. Itu bukti orang miskin itu tidak dilarang kuliah," katanya.

Setelah itu, pengusaha nasional Chaerul Tanjung menyampaikan motivasi dengan ajakan kepada mahasiswa untuk "bermanfaat" bagi orang melalui cara menjadi pengusaha yang mampu memperkerjakan orang lain.

Dalam kesempatan itu, Chaerul Tanjung juga sempat buka-bukaan tentang kiat sukses berbisnis. "Caranya, kita memprediksi apa yang akan dicari orang di masa depan, lalu kita merencanakannya mulai sekarang," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement