REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Pihak penyelenggara pendidikan SMAN 2 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memastikan peristiwa kebakaran pada Sabtu (26/1), tidak mengganggu aktivitas belajar siswa.
"Siswa akan belajar di ruang kelas yang tidak terbakar," ujar Kepala SMAN2 Tambun Selatan, Sujadi, di Tambun.
Menurut dia, strategi belajar mengajar akan menggunakan sistem 'moving calss' di mana akan dilakukan pergantian jadwal untuk memenuhi jam pelajaran kepada 1.300 siswa di sekolah tersebut.
Menurut dia, pihak sekolah saat ini tengah mengupayakan perbaikan sejumlah ruang kelas yang rusak ringan akibat kebakaran.
"Upaya itu kita lakukan agar siswa yang tidak tertampung bisa tetap belajar. Kami mengupayakan agar waktu belajar siswa tidak berkurang, meskipun ruangannya minim," katanya.
Sujadi menyebutkan, di sekolah tersebut terdapat 33 ruangan yang 10 di antaranya mengalami kerusakan akibat dilalap api.
Adapun kelas yang mengalami kerusakan berat sebanyak enam ruangan. Ditambah dua laboratorium komputer dan IPA. Sementara kelas yang rusak ringan sebanyak dua ruangan.
"Kebakaran hanya menghanguskan sejumlah ruangan di sisi timur sekolah saja," katanya.
Kerusakan berat dominan berada di lantai dua yang dihuni dua kelas dan dua laboratorium. Sementara dua kelas lainnya yang hangus terbakar terletak di lantai satu.
Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran di sekolah unggulan di Kabupaten Bekasi tersebut.