Sabtu 25 Jan 2025 06:32 WIB

PP Muhammadiyah Beri 250 Beasiswa Penuh Dosen dan Tendik untuk Kuliah S3 di UMAM

UMAM memiliki visi untuk menjadi pusat pendidikan Islam berkelas dunia.

PP Muhammadiyah resmi mengumumkan program pemberian 250 beasiswa penuh untuk dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Beasiswa ini ditujukan untuk studi doktoral (S3) di Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) tahun akademik 2025.
Foto: dokpri
PP Muhammadiyah resmi mengumumkan program pemberian 250 beasiswa penuh untuk dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Beasiswa ini ditujukan untuk studi doktoral (S3) di Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) tahun akademik 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir melalui Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Dikti Litbang) PP Muhammadiyah, resmi mengumumkan program pemberian 250 beasiswa penuh untuk dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Beasiswa ini ditujukan untuk studi doktoral (S3) di Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) tahun akademik 2025. Pengumuman ini disampaikan dalam rapat bersama para pimpinan pusat Muhammadiyah, sejumlah rektor PTM, dan Badan Pembina Harian (BPH) UMAM yang berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.

Prof Haedar Nashir menegaskan bahwa program beasiswa ini adalah bagian dari strategi besar Muhammadiyah untuk memperkuat sumber daya manusia di lingkungan PTM sekaligus mendukung upaya internasionalisasi Muhammadiyah. "Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi akademik dosen dan tendik PTM, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membawa Muhammadiyah ke kancah global. UMAM, sebagai universitas internasional Muhammadiyah, adalah tempat yang tepat untuk membangun jejaring global berbasis nilai-nilai Islam," ujar Haedar.

Beasiswa ini mencakup biaya kuliah penuh, dukungan riset, dan kebutuhan akademik lainnya selama masa studi. Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof Bambang Setiaji, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pengembangan individu penerima beasiswa, tetapi juga mendukung upaya Muhammadiyah untuk memperkuat posisi di dunia internasional.

"Seleksi akan dimulai pada Februari 2025, dengan proses yang transparan dan kompetitif. Intake pertama direncanakan pada September 2025. Kami ingin memastikan bahwa para penerima beasiswa adalah individu yang memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan PTM sekaligus membawa Muhammadiyah menjadi institusi yang lebih dikenal secara global," ujar Bambang Setiaji.

Rektor Universiti Muhammadiyah Malaysia, Saidul Amin yang hadir langsung dalam rapat tersebut, menyatakan bahwa UMAM siap menjadi mitra strategis dalam program ini. "Universiti Muhammadiyah Malaysia memiliki komitmen kuat untuk menjadi pusat pengembangan akademik bagi kader Muhammadiyah dari seluruh dunia. Kami menyediakan lingkungan riset yang mendukung serta program studi yang relevan dengan kebutuhan zaman," jelasnya.

UMAM, yang berbasis di Perlis Malaysia, adalah universitas internasional Muhammadiyah yang memiliki visi untuk menjadi pusat pendidikan Islam berkelas dunia. Kolaborasi ini diharapkan akan memperkuat hubungan akademik antara PTM di Indonesia dan komunitas internasional.

Rapat ini juga dihadiri oleh para rektor PTM ternama yang sekaligus Badan Pelaksana Harian UMAM seperti Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Semarang ( UNIMUS), Universitas Muhammadiyah Kudus (UMK), dan Universitas Muhammadiyah Madiun (UNIMMAD). Para rektor menyambut baik program ini sebagai langkah maju dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Muhammadiyah.

Rektor UMAM, Dr Saidul Amin, menilai bahwa program ini menjadi peluang besar bagi PTM untuk meningkatkan daya saing di tingkat nasional dan internasional. "Dengan 250 dosen dan tendik yang memiliki kualifikasi S3 dari institusi internasional seperti UMAM, saya optimistis PTM akan semakin diperhitungkan di dunia pendidikan global," ungkapnya.

Tahapan Pelaksanaan Program akan mencakup: 

1. Sosialisasi: Majelis Dikti Litbang akan menyebarluaskan informasi beasiswa ini kepada seluruh PTM di Indonesia mulai Januari 2025.

2. Seleksi: Proses seleksi dilakukan pada Februari 2025, mencakup penilaian administrasi, wawancara, dan uji potensi akademik.

3. Pembekalan: Penerima beasiswa akan mengikuti pelatihan khusus untuk mempersiapkan studi di UMAM.

4. Pemberangkatan: Batch pertama akan memulai studi pada September 2025.

Haedar menegaskan bahwa program ini diharapkan dapat menciptakan dampak besar bagi pengembangan Muhammadiyah, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi juga dalam membangun jejaring internasional. "Ini adalah bagian dari internasionalisasi Muhammadiyah. Dengan hadirnya akademisi berkualifikasi global, kita dapat lebih mudah membawa pesan Islam yang berkemajuan ke seluruh dunia," katanya.

Program ini juga menjadi bukti nyata komitmen Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai Islam yang inklusif dan berdaya saing internasional. Dengan 250 beasiswa penuh ini, Muhammadiyah kembali menegaskan posisinya sebagai organisasi yang berorientasi pada kemajuan pendidikan dan peradaban global.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement