REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Sebanyak 4.869 siswa SMA/MA Kabupaten Bantul akan mengikuti Ujian Nasional (UN). Menurut rencana, UN akan berlangsung mulai 15 April mendatang.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul, Masharun Ghozalie kepada wartawan, Kamis (14/3). Namun di antara siswa tersebut, ada satu penyandang low vision.
Dijelaskan Masharun Ghozalie, siswa tersebut berasal dari SMK 3 Kasihan. Karena itu siswa ini akan mendapatkan fasilitas huruf soal ujian yang diperbesar hingga 16 font serta penerangan (lampu belajar yang didekatkan dengan meja ujian).
"Sebenarnya sekolah inklusi di Bantul ada beberapa seperti SMAN 1 Sewon dan SMAN 2 Bantul. Namun tahun ini peserta UN hanya satu orang saja," kata Masharun.
Lebih lanjut Masharun mengatakan ada perbedaan UN tahun ini dan tahun lalu. Perbedaanya pada jumlah paket soal. Tahun lalu hanya lima paket, sedang tahun ini menjadi 20 paket. "Perbedaan dilakukan supaya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) percaya bahwa tingkat akuransi penyelenggaraan UN semakin lama semakin kredibel," tandasnya.
Tahun lalu, katanya, ujian kejar paket C berbeda waktu dengan UN reguler, sekarang disamakan. Selain itu tempat penyelenggaraan ujian diusahakan di sekolah reguler. "Harapannya lulusan paket C bisa difasilitasi langsung oleh Perguruan Tinggi dengan mudah," ujarnya.
Ditambahkan lagi, berdasarkan kesepakatan pembagian ruang peserta UN juga mengalami perubahan dibandingkan tahun lalu.
Tahun ini juga tidak akan terjadi satu ruangan yang diisi satu anak yang diawasi dua pengawas. Karena pembagian tahun lalu kalau ada 21 peserta UN akan ditempatkan dua ruang yang terdiri 20 di ruang satu dan satu peserta di ruang dua.
Saat ini, jika ada 21 peserta akan dibagi 10 peserta di ruang satu dan 11 peserta di ruang dua. Kalau 26 peserta pembagiannya 20 peserta dan ruang sebelah enam peserta. "Hal ini dilakukan untuk meminimalisir ketegangan siswa saat mengerjakan UN," paparnya.
Sedang untuk kelulusan tetap berpedoman pada nilai UN sebesar 60 persen, 24 persen nilai Ujian Sekolah (US) dan 16 persen nilai rapot. Adapun rata-rata nilai minimal kelulusan yakni 5,5 dan tiap mata pelajaran minimal 4,00.
Terkait tingkat kesulitan soal, Masharun menambahkan berdasarkan hasil yang diumumkan pusat, tingkat kesulitan UN nantinya tiap soal dengan kategori sulit sebanyak 20 persen, sedang 70 persen dan mudah sebesar 10 persen.
"Kalau tahun lalu tingkat kesulitan 80 persen kategori sedang, 10 persen mudah dan 10 persen sulit," tegasnya.